Tingkatkan Prestasi Belajar CRO dengan Quantum Teaching

A. Prasetyo Guru Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Kota Tegal
A. Prasetyo Guru Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Kota Tegal

Salahsatu materi pembelajaran pada Program Keahlian Teknik  Audio Video Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah memamahi tentang elemen-elemen gelombang. Membahas  tentang  elemen-elemen gelombang tentunya tidak hanya tentang teori, namun siswa juga harus menguasai dan mampu membuktikan dari kebenaran teori yang diajarkan. Memahami pengertian frekuensi, amplitudo, fasa dan perbedaan fasa yang merupakan bagian dari elemen-elemen gelombang  tentunya juga harus dibuktikan melalui instrumen. Instrumen yang digunakan dalam pembelajaran kompetensi elemen-elemen gelombang ini adalah dengan menggunakan Cathoda Ray Osciloscope (CRO).

Sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam  menggunakan CRO. CRO adalah salah satu instrumen pengukuran yang digunakan dalam pembelajaran elektronika. Dengan menggunakan CRO, siswa mampu melihat secara riil bentuk gelombang dengan segala elemen-elemennya lengkap dengan ukuran-ukuran detilnya. Tentu menggunakan CRO juga membutuhkan pemahaman terhadap fungsi instrumen dan kegunaan masing-masing tombol pada panel.

Hakikatnya belajar  CRO (Cathoda Ray Osciloscope) bukanlah suatu hal yang sulit. Hanya dibutuhkan ketelitian dan ketekunan dalam memahami fungsi tombol yang ada pada panel CRO serta rumus dan cara perhitungannya. Namun karena sebagian siswa sudah memiliki “rasa malas” atau mungkin juga “rasa bosan” dalam pembelajaran sehingga berdampak pada kesulitan mereka dalam memahami materi yang diajarkan, khususnya tentang CRO. Hal ini diperparah dengan adanya anggapan dari siswa bahwa pendidikan saat ini kurang memberikan kebebasan berpikir, banyak materi hafalan, mata pelajaran banyak yang hanya mengejar target pencapaian kurikulum, mengajarkan pengetahuan bukan keterampilan, dan banyak mengajarkan logika tanpa melibatkan emosi.

Baca juga:  Peningkatan Minat Pembelajaran PPKn melalui Berpuisi

Seiring dengan perkembangan dalam dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.


Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

Baca juga:  Kimia Sulit, Jadi Asik

Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu “Quantum” yang berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya dan “Teaching” yang berarti mengajar. Dengan demikian maka Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar yang efektif yang dapat mempengaruhi kesuksesan siswa.  Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple Intellegence (Gardner) Neuro-Linguistic Programing (Ginder & Bandler), Eksperiental Learning (Hahn), Socratic Incuiry, Cooperative Learning (Jhonson & Jhonson), dan Element of Effective Intruction (Hunter). Quantum Teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi paket multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami, dan kemampuan murid untuk berprestasi. Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis dan mudah diterapkan.

Baca juga:  MLM TUNGSIS Tingkatkan Keterampilan Membaca Resistor

Karenanya Quantum Teaching mengajarkan agar setiap karakter dapat memiliki peran dan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran membawa kesuksesan. Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajarannya. Sehingga dengan menerapkan Quantum Teaching, proses pembelajaran elemen-elemen gelombang menggunakan Cathoda Ray Osciloscope (CRO) akan dapat lebih mudah dipahami oleh siswa dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan menyenangkan.

A. Prasetyo

Guru Teknik Audio Video

SMK Negeri 3 Kota Tegal