Palestina Minta Beasiswa Dokter Spesialis di Kampus Negeri Indonesia

Seorang anak lelaki dievakuasi saat terjadi aksi protes warga Palestina yang menuntut hak mereka untuk kembali ke tanah kelahirannya, di perbatasan israel-Gaza, timur Gaza (foto: Reuters)

JATENGPOS.CO.ID, Jakarta — Satu lagi putra-putri terbaik Gaza, Palestina kembali ke tanah airnya setelah menempuh pendidikan beasiswa di Indonesia. Ahmed Mohammad Omar Al-Madani kembali ke Gaza, Palestina setelah menyelesaikan studi doktoral di Universitas Airlangga, Surabaya.

Ahmed adalah mahasiswa Gaza beasiswa kerjasama antara Bulan Sabit Merah Indonesia dan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI (Kemenristek Dikti). Sekretaris Jenderal BSMI Muhammad Rudi menerangkan, Ahmed rencananya akan mengajar di Universitas Islam Gaza dan Universitas Al-Azhar Gaza.

Rudi menerangkan, BSMI bekerjasama dengan otoritas Palestina untuk memberikan beasiswa kuliah di beberapa universitas negeri di Indonesia. Ia menyebut banyak diantara mereka yang dikirim adalah mahasiswa kedokteran atau dokter untuk menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Baca juga:  Walikota Perempuan Pertama di Afghanistan Siap Hadapi Ancaman Dibunuh Taliban

Rudi menyebut, secara khusus Kementerian Kesehatan Palestina meminta BSMI untuk terus menggilir penerima beasiswa dari Gaza untuk kuliah di Indonesia.

iklan

“BSMI berkomitmen untuk membantu warga Palestina meraih pendidikan setinggi-tingginya untuk nanti bisa kembali membangun Gaza, Palestina,” papar Rudi di Jakarta, Selasa (26/2).

Rudi menerangkan, saat ini penerima beasiswa BSMI di Indonesia tercatat masih menempuh pendidikan di beberapa universitas negeri di Indonesia.

Ia menyebut ada drg Ahmad Humidat yang masih menempuh PPDS bedah Mulut Universitas Airlangga, dr Amin Program S3 pendidikan kedokteran neurologi di Universitas Brawijaya dan Abdulrahman yang menempuh pendidikan dokter umum UIN Syarif Hidayatullah.

Sebelum Ahmed, BSMI telah membantu dr Mueen Al Shurafa SpAn menyelesaikan PPDS di Universitas Sebelas Maret (UNS). Ada juga Dr Mohammed Ahmed Omar Humidat dan dr Mohmmed yang sekarang bekerja di Shifa Hospital Gaza City. (fid)

Baca juga:  Gagal di Nomor ITT, Timnas Tinggal Berharap Pada Nomor IRR di Uzbekistan
iklan