Merangsang Peran Serta Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Penghargaan dan Hukuman

LAKSI SETIYORINI, S.Pd Guru Mata Pelajaran BahasaInggris SMA Negeri 10 Semarang Email : laksisetiyorini@gmail.com
LAKSI SETIYORINI, S.Pd Guru Mata Pelajaran BahasaInggris SMA Negeri 10 Semarang Email : laksisetiyorini@gmail.com

Bahasa adalah sebuah media interaksi yang digunakan mahkluk hidup diseluruh dunia. Bahasa juga digunakan sebagai media untuk menyampaikan ide atau berkomunikasi satu dengan yang lain (Evans, 2014). Bahasa yang digunakan oleh orang disetiap negara pasti berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena itu, untuk menyatukan manusia diseluruh dunia, khususnya untuk berkomunikasi,orang membutuhkan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia.

Di dunia pendidikan, bahasa Inggris juga salah satu bahasa yang paling banyak dipelajari diseluruh dunia, sebagian besar negara-negara mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing sejak sekolah dasar (World Choice Education, 2013). Secara umum, tujuan proses belajar mengajar bahasa Inggris adalah siswa harus menguasai empat keahlian, yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Dalam menguasai keempat kelebihan tersebut, peserta didik akan menghadapi masalah. Mereka biasanya takut mengikuti kelas bahasa asing. Mereka mungkin merasa tidak termotivasi, mudah patah semangat (Tarwiyah, 2006:4). Mereka pikir bahwa bahasa asing sulit untuk dipelajari karena karena sebagian besar dari mereka tidak tahu apa-apa dari awal dan hal ini juga dialami oleh para siswa kelas X SMA Negeri 10 pada saat mereka belajar tentang teks recount.

Baca juga:  Urgensi Penanaman Akhlak Menghadapi Era Media Sosial

Teks recount merupakan teks yang bertujuan menceritakan pengalaman masa lalu. Biasanya peserta didik tidak tahu bagaimana untuk mengekspresikan apa yang mereka ingin sampaikan. Oleh karena itu, para guru mempunyai peranan penting dalam memotivasi mereka untuk mengikuti kelas bahasa. Guru harus mempunyai strategi, metode, teknik dan alat belajar sebagai cara untuk memotivasi siswa untuk berperan dalam kelas bahasa Inggris.

Penghargaan dan hukuman termasuk alat pembelajaran karena penghargaan dan hukuman merupakan cara yang efektif untuk membantu guru membangkitkan perhatian siswa. Menurut Nata (2003:3060) penghargaan adalah serupa hadiah, merupakan sesuatu yang diberikan kepada seseorang sebagai imbalan untuk apa yang telah dilakukan. Penghargaan dalam pendidikan adalah sebuah alat untuk mendidik yang mudah untuk diterapkan dan sangat menyenangkan bagi siswa. Pemberian penghargaan diberikan pada saat siswa mau mempresentasikan hasil kerjanya misalnya saja siswa diminta menceritakan pengalaman pribadinya secara lisan dalam bahasa Inggris. Penghargaan bisa berupa nilai tambahan atau pujian. Pemberian penghargaan dalam proses mendidik diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

iklan
Baca juga:  Evaluasi Menyenangkan melalui Kahoot

Penghargaan dibagi dalam tiga tipe : pujian, penghargaan simbolik, dan hadiah. Pujian adalah sebuah jenis penghargaan yang mudah dilakukan. Sebuah pujian merupakan alat motivasi yang ampuh untuk menyemangati peserta didik untuk menghasilkan sebuah pekerjaan. Penghargaan simbolik adalah sebuah bentuk penghargaan yang tidak berwujud tetapi itu adalah sebuah bentuk simbol penghargaan dari guru ke siswa, seperti nilai tambahan, ucapan dalam buku pekerjaan dengan tanda centang yang menunjukan guru menghargai pekerjaan siswa (Saleem,2012 :8). Hadiah adalah sesuatu yang berharga yang diberikan kepada seseorang atas hasil pekerjaan yang sangat bagus.

Seperti pemberian penghargaan, Pemberian hukuman seharusnya mempertimbangkan hukuman efektif apa untuk diberikan dan kapan seharusnya itu diberikan Hukuman yang diberikan pada peserta didik digunakan untuk membuatnya memperhatikan materi pelajaran, disiplin, membuat mereka mereka lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan mereka didalam kelas. Meskipun hukuman dapat membuat para siswa aktif diruang kelas, para guru harus lebih hati – hati dengan cara dan tujuan pemberian hukuman. Para guru dapat memastikan diri mereka sendiri bahwa pemberian hukuman tidak akan membuat siswa takut atau merasa merasa malu. Sebuah hukuman dapat berbentuk kritikan umum, pengabaian, pemberian pekerjaan rumah yang banyak, peringatan lisan, dan ucapan dibuku latihan (Einsberger dan Selbist, 2012).

Baca juga:  Remote Control Car Race and Fun Science

Dengan demikian pemberian penghargaan dan hukuman dapat merangsang peran serta siswa dalam pembelajaran. Penghargaan yang diberikan tidak harus berupa barang yang mahal namun bisa berupa pujian, senyuman dan tambahan nilai, begitu juga dengan hukuman hindari hukuman fisik seperti cubitan dan memukul.

LAKSI SETIYORINI, S.Pd
Guru Mata Pelajaran BahasaInggris SMA Negeri 10 Semarang
Email : laksisetiyorini@gmail.com

iklan