Pada umumnya pelajaran matematika dianggap pelajaran yang paling sulit,sehingga hal ini mengakibatkan hasil belajar para siswa menjadi rendah,tetapi untuk sebagian siswa mata pelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang disenangi, apabila materi pelajaran disajikan dengan pendekatan yang menarik,siswa akan dengan tekun dan penuh antusias memperhatikan fenomena-fenomena yang di tampilkan guru saat pembelajaran,tetapi anehnya hasil ulangan harian ataupun sumatif nilai rata-rata siswa untuk pelajaran matematika masih rendah.salah satu penyebabnya yaitu sikap siswa yang pasip saat proses pembelajaran berlangsung.
Ketrampilan matematika yang dimiliki oleh siswa tidak datang dengan sendirinya.Ketrampilan matematika didasarkan atas pemahaman dan latihan yang cukup sehingga tidak mudah lupa konsep-konsep dan teorima-teorima yang dipelajari.Kemampuan siswa untuk mendapatkan ketrampilan matematika juga tergantung oleh pembelajaran yang diberikan oleh guru atau pendidik.Oleh karena itu guru harus dapat memilih pendekatan yang tepat agar proses pembelajan matematika tidak monoton dan bosan.Seorang guru atau pendidik dalam menyampaikan materi tidak hanya berbentuk ceramah,tetapi di perlukan kreatifitas guru.Selain itu siswa juga diberi kesempatan melakukan observasi terhadap topic yang dibahas.
Menurut Fosnot (Dalam Paul Suparno, 1997), Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme digunakan untuk menyusun metode mengajar yang lebih menekankan keaktifan siswa baik dalam belajar sendiri maupun bersama-sama dalam kelompok. Pada pendekatan konstruktivisme guru mencari cara untuk lebih mengerti apa yang dipikirkan dan dialami siswa dalam proses belajar mengajar.Mereka memikirkan beberapa kegiatan dan aktivitas yang dapat merangsang murid berfikir. Interaksi antar siswa di kelas dihidupkan, siswa diberi kebebasan mengeluarkan gagasan dan pemikiran mereka.
Pendekatan kontruktivisme merupakan salah satu metode mengajar yang menerapkan keaktifan siswa baik dalam belajar sendiri maupun bersama dengan kelompok. Melalui pendekatan kontruktivisme guru bisa mencari cara lebih mengerti apa yang dipikirkan dan dialami siswa dalam proses pembelajaran. Memikirkan beberapa kegiatan dan aktifitas yang dapat merangsang siswa untuk berfikir Interaksi antar siswa di kelas dihidupkan. Siswa juga diberi kebebasan mengeluarkan gagasan dan pemikiran .
Dalam pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontruktivisme materi tabung dan kerucut guru dapat menggunakan cara sebagai berikut.1)Mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil,disesuaikan dengan jumlah siswa.2) Melakukan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berupa tabung dan kerucut yang terbuat dari kertas karton,3) Memperkenalkan kepada siswa kegiatan yang layak, menarik dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpendapat sendiri,4) Menggunakan pertanyaan untuk menggali gagasan-gagasan siswa sehingga dapat berfikir dengan logis dan ilmiah,5) Mengungkapkan gagasan siswa dengan cara diskusi kelompok kecil atau seluruh siswa,dengan diskusi siswa terangsang untuk mengkonstuksikan gagasan dan idenya. 6) Guru memberikan bantuan seperlunya dan menganjurkan kepada siswa untuk saling berinteraksi dan berfikir dengan cara mereka sendiri.
Dengan demikian, guru atau pendidik bisa menerapkan pendekatan kontruktivisme terutama yang mempunyai permasalahan sama diantaranya kurangnya nilai-nilai rata-rata siswa, kurangnya rasa kerja sama antar siswa dalam kelas Menurut Fosnot (dalam Paul Suparno, 1997), Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme digunakan untuk menyusun metode mengajar yang lebih menekankan keaktifan siswa baik dalam belajar sendiri maupun bersama-sama dalam kelompok. Pada pendekatan konstruktivisme guru mencari cara untuk lebih mengerti apa yang dipikirkan dan dialami siswa dalam proses belajar mengajar.Mereka memikirkan beberapa kegiatan dan aktivitas yang dapat merangsang murid berfikir. Interaksi antar siswa di kelas dihidupkan, siswa diberi kebebasan mengeluarkan gagasan dan pemikiran.
Saat menyelesaikan suatu masalah,siswa sulit memahami materi yang diberikan oleh guru.Pendekatan kontruktivisme sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu membentuk siswa agar memperoleh berbagai pengalaman yang menyebabkan tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, nilai dan moral bertambah baik kuantitas maupun kualitasnya,meningkatkan kerjasama siswa melalui pembelajaran kelompok.
AHMAD SUJI,S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Penawangan