PjBL Pro Aplikasi Konsep Tekanan

Sri Trisnawati, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Tegowanu Kab. Grobogan
Sri Trisnawati, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Tegowanu Kab. Grobogan

Apakah PjBL itu? PjBL (Project Based Learning) adalah sebuah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Saat ini pembelajaran di sekolah-sekolah masih terfokus pada hasil belajar berupa pengetahuan (knowledge) semata. Itupun sangat dangkal, hanya sampai pada tingkatan ingatan (C1) dan pemahaman (C2) dan belum banyak menyentuh aspek aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Ini berarti pada umumnya, pembelajaran di sekolah belum mengajak siswa untuk menerapkan, mengolah setiap unsur-unsur konsep yang dipelajari untuk mensintesis, dan belum mengajak siswa mengevaluasi terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang telah dipelajarinya. Sementara itu, aspek keterampilan (psikomotor) dan sikap (attitude) juga banyak terabaikan.

Pembelajaran IPA memiliki karakteristik berpusat pada peserta didik, menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, belajar melalui pengalaman langsung, lebih memperhatikan proses daripada hasil dan sarat dengan muatan keterkaitan. Maka sangat tepat kiranya jika PjBL diterapkan pula dalam pembelajaran IPA. Salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang tepat untuk menerapkan model pembelajaran ini adalah KD. 3.8. Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan. Pada KD ini diajarkan tentang beberapa hukum yang berhubungan dengan tekanan, yaitu hukum Pascal, hukum bejana berhubungan, hukum Archimedes, dan hukum Boyle.

Baca juga:  Media “Plesbol” Tingkatkan Kemampuan Berihitung

Materi yang cukup sulit dipahami jika hanya mengandalkan metode ceramah atau model discovery learning biasa. Padahal penerapan hukum-hukum yang berhubungan dengan tekanan ini sudah sangat familiar dengan peserta didik, misalnya cara kerja dongkrak, pompa hidrolik, jembatan ponton, dan kapal laut. Pembelajaran dengan model Project Base Learning sangat tepat untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dalam kelompoknya diminta membuat rancangan percobaan untuk menyusun model alat yang menggunakan prinsip tekanan. Dengan kemajuan teknologi informasi tugasi peserta didik untuk mencari informasi tentang alat-alat yang menerapkan prinsip kerja tekanan, menyusun rencana program untuk membuat model alat tersebut dan membuatnya.

Baca juga:  Enrich Vocab By Scrabbling

Dari penerapan model pembelajaran PjBL di SMP Negeri 1 Tegowanu terlihat peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, mereka sibuk browsing di internet untuk mendapatkan informasi tentang cara membuat model alat , membuatnya dan menjelaskan prinsip kerjanya. Peserta didik berlomba membuat model alat yang paling rumit, karena semakin rumit cara pembuatannya kelompok tersebut akan mendapatkan nilai maksimal. Dengan model pembelajaran ini ternyata pemahaman peserta didik tentang tekanan lebih mantap dan hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan siswa yang mencapai 87% pada KD tersebut.

iklan

Dan yang lebih membanggakan peserta didik mampu membuat alat-alat yang menggunakan prinsip kerjanya berdasarkan konsep tekanan, seperti roket air, pompa hidrolik, dan kapal laut. Dari penerapan model pembelajaran PjBL kita telah mampu meningkatkan kompetensi siswa tidak hanya pada tingkatan ingatan (C1) dan pemahaman (C2) saja, tetapi mampu menyentuh aspek aplikasi (C3) yaitu menerapkan konsep tekanan dengan membuat alat, menganalisis (C4) untuk mendapatkan model yang keseimbangan rangkaian teruji sehingga alat dapat digunakan dengan baik, sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pasuria Simbolon dalam Peningkatan Hasil belajar IPA dengan menggunakan model Project Based Learning Bagi Siswa SMP Negeri 5 Tebing Tinggi tahun 2013/2014 menunjukkan prosentase ketuntasan belajar sebesar 66% pada siklus 1 dan 83% pada siklus 2 ( P. Simbolon, 2015).

Baca juga:  Jigsaw Tingkatkan Keterampilan Menelaah Struktur Teks Persuasi

Sri Trisnawati, S.Pd.
Guru SMP Negeri 1 Tegowanu Kab. Grobogan

iklan