Keberhasilan dalam belajar dapat di tentukan oleh suasana guru, siswa dan sarana pendidikan di SLB. Suasana sekolah yang penuh senyum membuat keadaan kelas akan terasa nyaman, damai dan menyenangkan sehingga siswa akan merasa senang dalam menjemput materi yang akan disampaikan oleh guru dalam KBM.
Suasana penuh senyum akan menentukan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, sebaiknya tidak harus disampaikan dengan tegas dan keseriusan apalagi untuk anak didik yang lambat belajar, karena anak yang lambat belajar itu ingin sekali diperhatikan secara khusus. Kalau guru memperlakukan anak didik dengan penuh kasih sayangapalagi dengan senyum, anak-anak merasa dilindungi, merasa disayangi dan merasa diperhatikan dengan sentuhan kata-kata yang halus, dengan senyuman anak-anak sudah merasa memiliki daya tarik sendiri.
Bahwasannya anak-anak tidak akan merasakan takut dengan pelajaran yang akan diberikan oleh guru. Walaupun materi pelajaran yang sebenarnya merupakan materi yang sulit untuk dipahami anak-anak sekalipun. Tetapi dengan suasana senyum akan menyenangkan anak-anak dalam penyampaian kegiatan belajar mengajar (KBM). Anak-anak tidak takut sehingga dapat menyerap materi dengan baik dan menyerap pelajaran yang lebih, dapat mengerti materi pembelajaran sehingga keberhasilan dalam KBM akan tercapai daripada dengan penyampaian pembelajaran dengan keadaan yang serius dan menakutkan anak.
Terkadang sudah banyak guru yang menggunakan begitu banyak metode untuk pembelajaran, tetapi suasana masih tetap menegangkan bagi anak atau suasana pembelajaran dalam keadaan terlalu serius sehingga keadaan tersebut kurang baik bagi anak dalam menempuh pelajaran terutama untuk anak berkebutuhan khusus. Tentunya tidak hanya senyum saja yang akan menentukan keberhasilan siswa, dalam belajarnya, tetapi banyak hal yang mendukungnya, suatu contoh dengan alat peraga dan metode yang menyenangkan.
Suatu kegiatan jika dikerjakan dengan keadaan menyenangkan dan wajah yang sumringah apalagi dengan ditambahi senyuman akan menambah keberhasilan dalam KBM, walaupun materi yang disampaikan sulit sekalipun. Sungguh akan membuat suasana damai dan menyenangkan. Kalau guru begitu masuk kelas menunjukkan wajah penuh senyum, anak-anak juga akan menyambut dengan senyuman pula dan anak-anak akan menyambut kegiatan KBM dengan penuh rasa senang dan gembira pula. Bila keadaan dalam kelas sudah dikuasai dengan baik kita sebagai guru akan lebih mudah menyampaikan materi dan anak-anak juga akan menerima pmateri pembelajaran dengan baik dan menyenangkan, dengan demikian, keberhasilan dalam kegiatan belajar menajar akan tercapai.
Persoalan guru tidak hanya berhenti dalam KBM saja, tetapi juga harus bisa mengeneralisasikan emosi anak-anak berkebutuhan khusus. Dimana anak-anak ABK kadang tidak mau dilayani dengan kekerasan, jadi dalam kegiatan belajar sebaiknya dengan komunikasi yang baik.
Salah satu cara agar hubungan guru dan murid dapat berkomunikasi lancar maka kita tingkatkan suasana senang, gembira dengan tampilan wajah yang sumringah dan senyum yang ceria. Senyum akan dapat meningkatkan pendekatan kepada siswa. Jelasnya guru perlu membangun hubungan dengan siswa melalui ekspresi yang ceria.
Dalam proses pembelajaran di sekolah sangatlah pelu memberi motivasi dengan ekspresi yang ramah. Jadi peran guru di sekolah sangatlah penting dalam KBM dan menentukan keberhasilan pendidikan siswa. Selain menjadi pendidik bagi anak didalamnya juga menjadi panutan bagi anak, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Begitu banyaknya peran dan fungsi guru dalam kehidupan anak-anak di sekolah dan khususnya pendidikan dalam keluarga. Maka benar jika guru adalah pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak. Jika guru dalam memberi materi pelajaran dimaksimalkan dengan keramah-tamahan dan ekspresi yang menyenangkan apalagi guru selalu banyak tersenyum sehingga akan menambah suasana pembelajaran akan lebih baik dan target pembelajaran di sekolah kami akan tercapai.
Sri Wahyuni, S.Pd.
Guru SLB ABCD YSD Polokarto