Pendidikan karakter merupakan kebutuhan vital agar generasi penerus dapat dibekali dengan kemampuan-kemampuan dasar yang tidak saja mampu menjadikannya lifelong learners Sebagai salah satu karakter penting untuk hidup di era informasi yang bersifat global, tetapi juga mampu berfungsi dengan peran serta yang positif baik sebagai pribadi, sebagai anggota keluarga,sebagai warga negara, maupun warga dunia.
Dalam dunia islam, seperti yang kita ketahui nabi Muhammad SAW adalah sosok pemimpin yang paling sempurna karakternya. (Nuraida dan Rihlah Nuraulia : 2007 ) Sifat-sifat rasulullah yang paling dikenal yaitu siddiq, amanah, fatanah dan tabligh. Seperti pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli modern,ditemukan pada diri Rasulullah SAW baik itu berupa kecerdasan intelektual (IQ),Kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), social intelligence, adversity quotient, dan sebagainya. Muhammad SAW adalah teladan yang baik dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak ada manusia yang begitu sempurna dapat diteladani karena dalam dirinya terdapat berbagai sifat mulia.
Karakter dapat dibentuk melalui pengaruh lingkungan. Membangun karakter menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, yang mana semua unsur masyarakat terlibat membangun karakter generasi baik melalui keluarga, sekolah, dan masyarakat sosial. Walaupun pada dasarnya manusia lahir tanpa mengetahui sesuatu atau dalam keadaan fitrah, akan tetapi manusia membawa potensi-potensi yang siap diaktualisasikan dan dikembangkan. Apa yang didengar, dilihat, dan dialami akan diimitasi dan menjadi pengetahuan dan pemahaman tentang aktivitas kehidupan.
Untuk itu,di SDN Mangkukusuman 8 Kota Tegal melakukan pembiasaan yang dilakukan peserta didik dan dewan guru berupa : Pertama,berinfaq setiap hari jum’at,dana yang terkumpul digunakan untuk menjenguk peserta didik yang sakit. Kedua,setiap bulan muharram diadakan penggalangan dana untuk santunan anak yatim piatu dan kurang mampu yang ada di SDN Mangkukusuman 8 serta diberikan kepada rumah yatim dan pantai asuhan yang ada disekitar sekolah. Ketiga,penyembelihan hewan qurban pada saat hari raya Idul Adha kemudian membagikan hewan qurban tersebut kepada warga sekolah,penduduk sekitar dan orang yang kurang mampu. Adapun hewan qurban tersebut didapat dengan cara mendata bapak/ibu guru serta peserta didik yang akan melaksanakan qurban serta iuran sukarela untuk membeli hewan qurban.
Pembiasaan diatas dilaksanakan guna dapat menunjang pembentukan karakter terutama pada pembelajaran PAI kelas III di SDN Mangkukusuman 8 kota tegal materi Mencontohkan perilaku peduli terhadap sesama sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Kausar.Sehingga dengan adanya kegiatan diatas,peserta didik dapat lebih peduli kepada sesama dan memberikan contoh kepada orang lain,karena yang dilakukan merupakan contoh konkret dikehidupan nyata serta dapat dilakukan ditempat lain ketika peserta didik tidak berada dilingkungan sekolah.
Dengan kegiatan tersebut tentunya karakter peserta didik akan terbentuk dengan baik,bukan hanya satu karakter,akan tetapi karakter-karakter positif lainnya juga terbentuk dengan sendirinya.
Ahmad Rifai,M.Pd.I
GPAI SDN Mangkukusuman 8 Tegal