Gelas Bilangan Tingkatkan Kemampuan Berhitung ABK

Endang Kristiyani, M.Pd. Guru SLB C Yaspenlub Demak
Endang Kristiyani, M.Pd. Guru SLB C Yaspenlub Demak

Sebagian besar ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) terutama tuna grahita mengalami kesulitan dalam berhitung pengurangan bersusun dengan teknik meminjam. Mereka memiliki kecerdasan atau inteligensi berkisar 50-70. Kemampuan intelektualnya berada di bawah rata-rata, kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan daya ingatnya lemah, sukar berpikir abstrak, serta tidak mampu berpikir yang logis. Mereka masih mempunyai kemungkinan untuk memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis, dan berhitung sederhana suatu tingkat tertentu. Perbendaharaan katanya terbatas, serta dapat mempelajari keterampilan. Perhatian dan ingatan anak tunagrahita ringan lemah, tidak dapat memperhatikan sesuatu hal dengan serius dan lama. Sebentar saja perhatian anak tunagrahita akan berpindah pada persoalan lain, apalagi dalam hal memperhatikan pelajaran, anak tunagrahita cepat merasa bosan.

Hal ini terjadi pada siswa SLB C Yaspenlub Demak kelas VI B dimana penulis mengajar. Perolehan nilai rata-rata peserta didik pada tes prasiklus sebesar 52,86 dan termasuk dalam kategori kurang Jumlah peserta didik yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik sebanyak tidak ada atau 0%, kategori baik sebanyak 14,28%, sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai dalam kategori cukup atau kurang sebanyak 42,86%. Jumlah perolehan nilai terbanyak adalah peserta didik yang memperoleh nilai dalam kategori cukup dan dan kurang. Kedua kategori nilai tersebut memiliki jumlah yang sama yaitu sebanyak 3 peserta didik, sedangkan sisanya termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 1 peserta didik.

Baca juga:  Peningkatan Hasil Belajar di masa Pandemi Melalui Teknik Think Pair Share

Anak tunagrahita karena mengalami keterbatasan intelektual sehingga mengakibatkan daya konsentrasi lemah, kurang bisa berpikir abstrak, mudah bosan, dan perhatiannya mudah beralih-alih. Agar kemampuan belajar matematika berkembang seoptimal mungkin, maka dalam pembelajaran matematika guru menekankan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan media yang menarik. Selain itu dalam pembelajaran matematika perlu diikutsertakan dalam pengalaman secara aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan benda-benda nyata atau kontekstual yang mudah diterima anak dalam belajar.

Menurut Daryanto (2010:157) media adalah” segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi”. Pitadjeng ( 2006:116) mengemukakan bahwa” peralatan permainan gelas bilangan terdiri atas kartu bilangan, kartu operasi+ dan -, sedotan warna-warni, dan papan triplek yang dibagi menjadi 2 ruangan. Ruangan I merupakan tempat gelas-gelas bilangan, yang dipakai untuk kegiatan anak memanipulasi benda konkret, sedangkan ruangan II dipakai untuk kegiatan anak berpikir abstrak yaitu melakukan penjumlahan atau pengurangan dengan cara bersusun ke bawah.


Baca juga:  Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pendemi Covid

Dalam penelitian ini papan triplek yang dibagi menjadi dua ruangan. Ruangan I merupakan tempat gelas-gelas bilangan yang dipakai untuk kegiatan memanipulasi benda konkret, sedangkan ruangan II dipakai untuk kegiatan berpikir abstrak yaitu melakukan pengurangan dengan cara bersusun dengan tehnik meminjam.

Keuntungan menggunakan media gelas bilangan akan sangat membantu, karena penggunaan media gelas bilangan dapat menggambarkan model realita untuk satu angka. Selain itu dengan gelas bilangan akan membuat peserta didik akan lebih mudah memahami konsep berhitung khususnya dalam pengurangan bersusun dengan tehnik meminjam.

Hasil tes kompetensi berhitung pengurangan bersusun dengan meminjam peserta didik kelas VI SLB-C Yaspenlub Demak pada siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rerata pada siklus II mencapai 84,29 dalam kategori baik, yang semula pada siklus I hanya mencapai 67,14 dalam kategori cukup. Hal ini bermakna nilai tersebut telah mencapai target ketuntasan yang diharapkan yaitu 70. Disarankan guru menggunakan media ini untuk meningkatkan kemampuan berhitung ABK.

Baca juga:  Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Tutorial dalam Pembelajaran Teks Prosedur di SMA


Endang Kristiyani, M.Pd.
Guru SLB C Yaspenlub Demak