Pemberlakuan Kurikulum 2013 membawa perubahan dalam proses kegiatan belajar siswa. Kegiatan belajar di dalam kelas dilaksanakan melalui pembelajaran tematik terpadu. Proses pembelajaran ini dirancang sedemikian rupa supaya dapat menyentuh secara menyeluruh dimensi emosi, fisik serta akademik siswa. Dalam proses pembelajaran sehari-hari, para siswa dituntut untuk aktif mengamati, bertanya, mencari informasi dari berbagai sumber, mengolah informasi yang didapatkan, serta menyampaikan informasi di depan forum kelas. Proses pembelajaran yang demikian, seringkali tidak berjalan sesuai dengan harapan. Tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif.
Berdasarkan hasil analisis pengamatan keaktifan siswa di SD Negeri Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung, ternyata hanya sekitar 20% siswa saja yang mau terlibat aktif selama proses pembelajaran di kelas. Hanya sebagian kecil siswa yang menunjukkan minat mengikuti kegiatan dengan aktif mengajukan pertanyaan berkaitan dengan informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
Diedrich dalam Rohani (2004:9), membagi keaktifan belajar siswa menjadi 8 kelompok, yaitu keaktifan visual, keaktifan lisan (oral atau berbicara), keaktifan mendengarkan, keaktifan menulis, keaktifan menggambar, keaktifan motorik, keaktifan mental, dan keaktifan emosional. Jadi pada dasarnya, siswa dikatakan aktif apabila siswa tersebut mampu menggunakan seluruh indera yang dimilikinya untuk melakukan kegiatan yang bermakna sehingga dapat berdaya guna bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Melihat situasi yang demikian, guru berupaya untuk mencari pemecahan atas masalah tersebut. Cara yang ditempuh yaitu memodifikasi sebuah permainan kuis Siapa Dia yang sempat tayang di salah satu stasiun televisi nasional. Melalui permainan ini, siswa diajak untuk aktif mengajukan pertanyaan untuk menebak sesuatu. Pada awalnya, siswa sangat kesulitan mengikuti alur permainan. Hal tersebut disebabkan siswa malu bahkan takut berbicara di depan umum. Kosakata bahasa siswa yang terbatas juga menjadi hambatan.
Kuis siapa dia, dilaksanakan dalam tiga babak. Dalam setiap babak, panelis yang berjumlah empat orang harus menebak profesi dari mystery guest yang dihadirkan. Panelis berhak bertanya apa saja kepada mystery guest dalam waktu 10 menit. Mystery guest hanya berhak menjawab dengan jawaban ya, tidak, bisa ya – bisa tidak. Setelah waktu 10 menit habis, panelis harus memberikan jawaban akhir atas profesi dari mystery guest.
Dalam proses pembelajaran, guru dapat memodifikasi permainan ini. Misalnya pada tema Indahnya Kebersamaan materi wawancara. Setelah melakukan permainan kuis, siswa diajak untuk mendata kalimat-kalimat tanya yang digunakan. Selanjutnya dengan dipandu guru, siswa diarahkan untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan sebagai tahap awal kegiatan wawancara.
Melalui pembelajaran yang dirancang dengan menarik, kegiatan belajar di kelas menjadi lebih menyenangkan. Siswa menjadi lebih percaya diri serta aktif bertanya. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SDN Sunggingsari Parakan, permainan ini dapat meningkatkan keberanian, keaktifan, dan kemampuan bertanya serta menjawab pertanyaan dengan baik sampai sebesar 70%.
Berdasarkan kondisi yang demikian, ternyata pemilihan desain pembelajaran yang tepat memiliki peranan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Permainan kuis siapa dia merupakan salah satu permainan yang dapat dipilih oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa. Melalui permainan ini pula, siswa diajak untuk aktif bertanya, aktif mengemukakan pendapat, serta aktif membuat kesimpulan atas suatu kegiatan.
Anastasia Nana Astuti, S.Pd.
Guru SDN Sunggingsari Kabupaten Temanggung