Permasalahan sering muncul bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa memahami isi teks bacaan buku teks dengan didukung metode SQ3R ?
Metode membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson tahun 1941. Metode SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari 5 langkah, yaitu Survey, Question, Read, Recite, dan Review (Soedarso, 1993: 59) dan merupakan pengembangan metode membaca D-R-T-A (Directed Reading Thinking Activity). Dasar pengembangan metode ini adalah teori kognitif, yang memandang bahwa membaca adalah proses berpikir (Stauffer, 1975 : 73).
Survey (teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap). Hal ini untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum serta dibaca sekilas dengan maksud mempercepat menangkap arti, mendapatkan abstrak, melihat susunan organisasi bahan bacaan tersebut, minat dan perhatian terhadap bacaan, dan lebih mudah memahami isi.
Misalnya, survei untuk buku, memperhatikan judul buku dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang terkandung di dalamnya. Lalu melihat nama penulis dan atributnya yang biasanya memberikan petunjuk isi tulisan. Untuk melihat aktualisasinya, lihat tahun penerbitnya. Tahap berikutnya adalah telusuri daftar isi, baca pengantar, lihat tabel, apendiks, dan telusuri indeks.
Question (pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat siswa atau pembaca kritis lebih penasaran sehingga lebih menjadi tantangan bagi siswa untuk mengetahui jawabannya). Siswa hendaknya mengubah judul, subjudul dan ide pokok paragraf menjadi pertanyaan yang ada di dalam pikiran saja.
Saat survei, ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu. Gunakan kata siapa, apa, kapan, di mana, atau mengapa. Misalnya subjudul itu “ Siswa kurang memiliki minat untuk memahami isi teks bacaan”, dapat diubah dengan pertanyaan “Mengapa siswa kurang memiliki minat untuk memahami isi teks bacaan ?” Mungkin pertanyaan itu dapat Anda persempit lagi dengan mengaitkan pengetahuan Anda, “Apa tidak pernah ada pelatihan cara memahami isi teks bacaan ? Apa akibatnya terhadap hasil proses pembelajaran ?”Pertanyaan-pertanyaan itu akan membangkitkan keingintahuan siswa. Pertanyaan itu akan membantu siswa untuk membaca dengan tujuan mencari jawaban-jawaban yang penting dan relevan. Akhirnya, langkah question ini akan mempercepat penguasaan seluruh isi paragraf atau bab pada diri siswa.
Read (membaca berfungsi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat oleh siswa itu sendiri). Tahap ini, siswa dapat membaca lebih cepat karena dapat mencari dan menemukan jawaban-jawabannya. Apabila langkah pertama dan kedua tersebut di atas telah dilaksanakan, kegiatan membaca dengan tempo yang lebih cepat juga akan mudah dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan, jangan membuat catatan-catatan karena akan memperlambat anda dalam membaca dan membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun frasa tertentu. Siswa cukup memberi tanda silang di pinggir halaman terlebih dahulu. kemudian dicek lagi.
Recite (mendaras) ini langkah pemahaman dan pendalaman makna pokok-pokok pikiran bahan bacaan. Caranya informasi yang diperoleh dihubungkan lagi dengan informasi yang diperoleh sebelumnya dan pembacaan selanjutnya harus dipersiapkan lagi. Akhir setiap paragraf atau bagian dari bab dibuat ringkasan isi, kemudian didaras dengan jawaban-jawaban yang diperoleh dengan mantap. Pendarasan ini akan lebih baik lagi bila didukung dengan pembuatan pada lembar catatan.
Langkah recite ini, setiap selesai membaca, suatu bagian, berhentilah sejenak. Siswa mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu.
Review ini, diharapkan siswa memperoleh penguasaan bulat, penuh menyeluruh terhadap bahan bacaan. Untuk itu, lembar-lembar catatan tentang bab tersebut dijajarkan di atas meja, hubungan-hubungan antarbutirnya dilihat dan diingat-ingat kembali. Pokok-pokok penting perlu diingat kembali. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman, juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita lewati sebelum ini. SQ3R dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa dan bisa mencapai nilai KKM bahkan lebih.
Haryanto, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri 7 Kebumen