Metode Permainan Tradisional dalam Proses Pembelajaran Anak Tunagrahita

WARDOYO, S.Pd GURU SLB – C YPSLB SURAKARTA
WARDOYO, S.Pd GURU SLB – C YPSLB SURAKARTA

Permainan tradisional merupakan bentuk budaya suatu bangsa. Permainan tradisional bangsa Indonesia adalah merupakan bentuk budaya Indonesia yang terbesar luas di berbagai daerah di Indonesia. Permainan tradisional tersebut merupakan aktivitas bangsa yang menduduki tempat penting dalam kehidupan masyarakat merupakan sumber daya yang amat besar serta mempunyai nilai dalam menanamkan sikap dan keterampilan.

Permainan tradisional merupakan wadah kegiatan masyarakat sebagai hiburan ataupun penyaluran kreativitas diwaktu luang dan sebagai sarana sosialisasi.

Pembelajaran Permainan Tradisional
Merupakan salah satu bentuk permainan yang dapat diajarkan kepada anak
luar biasa. Secara hakiki mengacu pada prinsip dasar pembelajaran pendidikan
jasmani adaptif.

Berdasarkan uraian diatas permainan tradisional melalui penjas adaptif yang dimodifikasi memungkinkan individu dengan kebutuhan khusus tersebut dapat berpartisipasi atau memperoleh kesempatan beraktivitas dengan aman dan berhasil dengan baik serta memperoleh kesenangan.

iklan
Baca juga:  Penggunaan MMP Tingkatkan Hasil Belajar Matematika

Proses belajar motoric merupakan rangkaian pendidikan jasmani adaptif. pada hakekatnya pembelajaran motoric pada siswa dimulai dengan eksplorasi gerak. Pembelajaran gerak yang kurang tepat akan memperlamat perkembangan secara umum akan memperlambat gerak yang komplek.

Proses pembelajaran model permainan tradisional melibatkan hubungan antara orang yang berkomunikasi. Berdasarkan teori komunikasi dapat diterapkan agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien, maka perlu memahami unsur-unsur komunikasi dalam proses pembelajaran.

Secara konseptual guru merupakan fasilisator yang membantu murid untuk belajar.Secara umum pembelajaran permainan tradisional untuk anak luar biasa bertujuan agar anak dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran permainan tradisional untuk mengembangkan kemampuanya sesuai dengan kebutuhan perkembangan baik jasmani maupun rohaninya.

Tujuan khususnya membantu mereka yang berkelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan social yang sesuai dengan potensinya melalui aktivitas jasmani yang dirancang khusus. melalui program pembelajaran permainan tradisional yang di rancang dan dilaksanakan dengan baik harus dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mempengaruhi perkembangan keterampilan gerak, membantu mengembangkan efisiensi koordinasi syaraf, dan membantu kekuatan tubuh, mengembangkan emosionalnya,
Pengembangan sosial agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan pengembangan intelektualnya. Permainan tradisional untuk anak tunagrahita dirancang untuk mengembangkan syaraf vestibular yaitu mengembangkan kemampuan dan keseimbangan baik statis maupun dinamis.

Baca juga:  Pembelajaran Pada Pendidikan Karakter Kurikulum 2013

Anak tunagrahita secara postural menundukan kepalanya kedepan disebabkan oleh gangguan dalam persepsinya atau penundaan dalam perkembangan syaraf vestibular reflek keseimbangan. Keterlambatan dalam perkembangan mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan geraknya.

Anak tunagrahita yang memperoleh kesempatan melatih diri menunjukan peningkatan keterampilan otot dengan menggunakan latihan yang sesuai dengan tingkat perkembanganya.

Untuk mengetahui tingkat perkembangan atau kemajuan belajar dapat diamati melalui perubahan pada syaraf vestibular seperti kemajuan keseimbanganya.

Permainan tradisional untuk anak tunagrahita dirancang untuk mengembangkan syaraf vestibular yaitu mengembangkan kemampuan dan keseimbanganya baik statis maupun dinamis.

Anak tunagrahita secara postural menundukan kepalanya kedepan disebabkan oleh gangguan dalam persepsinya atau penundaan dalam perkembangan syaraf vestibular dan reflek keseimbangan. Keterlambatan dalam perkembangan mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan geraknya.

Baca juga:  Permainan “Lempar Karet” Tingkatkan Kemapuan Pejumlahan Anak Berkebutuhan Khusus ADHD di Kelas 2 SDN SECANG 3

Anak tunagrahita yang memperoleh kesempatan melatih diri menunjukan peningkatan keterampilan otot dengan menggunakan latihan yang sesuai dengan tingkat perkembanganya.Perkembangan kemajuan belajar dapat diamati melalui perubahan pada syaraf vestibular seperti kemajuan keseimbanganya.

WARDOYO, S.Pd
GURU SLB – C YPSLB SURAKARTA

iklan