Perkembangan teknologi yang semakin maju sangat berpengaruh terhadap gaya bermain anak-anak. Kini mereka lebih asyik memainkan jari –jari mungilnya untuk bermain playstation dan game online. Permainan modern yang kini akrab bagi anak-anak ini dimainkan dengan alat-alat yang canggih dengan teknologi yang tinggi sebagai hasil dari globalisasi. Permainan Modern berbeda jauh dengan permainan tradisional yang hanya menggunakan alat sederhana seperti serpihan genteng, kayu dan kerikil. Tak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk mendapatkannya karena tersedia di lingkungan sekitar tempat tinggal. Dukungan dari lingkungan dan orang terdekat sangat berpengaruh bagi peserta didik baik di sekolah maupun di rumah.
Kesan modern yang ditawarkan dalam permainan digital tidak hanya terdapat pada alat yang digunakan. Namun juga pada cara menggunakannya. Berada pada tempat yang nyaman, tidak berpanas-panasan dan ber AC saat memainkan model permainan seperti Playststion (PS). Berbeda dengan permaiana tradisional yang dilaksanakan lapangan yang terkesan panas dan menimbulkan keringat pada anak yang memainkannya. Namun demikian kesan modern justru menimbulkan kecanduan anak pada game tersebut sehingga mengakibatkan karakter yang mulai bergerser. Dolanan tradisional tak lagi menjadi dolanan yang diminati oleh anak anak, padahal dolanan tradisional ini mempunyai nilai nilai karakter yang dapat menguatkan.Guru dapat mengenalkan dolanan cublak –cublak suweng saat di sekolah di waktu istirahat.
Begitu pentingnya permainan tradisional dalam memberikan nilai moral yang positif bagi pertumbuhan anak. Melalui permainan tradisional dapat menjadi sarana belajar untuk mengembangkan EQ pada anak. Namun tetap dalam pengawasan orang dewasa sehingga waktunya tidak hanya digunakan untuk bermain.Dolanan cublak-cublak suweng sesuai dengan 5 poros penguatan pendidikan karakter. 5 poros penguatan karakter yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas.
Manfaat dari permainan cublak-cublak suweng antara lain (Sri wahyuningsih, 2009) : a) Membangun sportivitas anak ketika mendapat giliran bermain, anak harsu menerima, b)Melatih kemampuanuntuk jeli mengamati dan membaca keadaan sehingga dapat menebak dengan benar, c)Mengasah kepekaan musikal anak karena dimainkan sekaligus dengan nyanyian, d)Sebagai media untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya, e)Anak belajar menyanyi, mencocokkan ritme lagu dengan gerakan tangan , mengenal bahasa jawa, melatih motorik halus, belajar mengikuti aturan, latihan kerjasama dan belajar menyimpan rahasia.
Begitu banyak nilai penanaman karakter yang terkandung di dalamnya. Peserta didik diajak untuk menciptalkan harmonisasi seseuai filosofi pendidikan karakter menurut ki hajar dewantara yaitu olah hati, olah rasa, olah piker dan olahraga. Ini merupakan bekal bagi anak disik sebagai generasi penerus bangsa untuk memiliki ketrampilan abad 21 dengan menghidupkan budaya bangsa yang kian luntur tergerus zaman. Dimana ketrampilan abad 21 merupakan ketrampilan yang wajib dimiliki peserta didik zaman sekarang yaitu komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan memecahkan masalah serta kreatif dan inofatif.
Begitu banyak manfaat yang bisa di dapatkan dari dolanan tradisional. Pelestarian dolanan tradisional sebagai upaya membangun karakter peserta didik hendaknya dilakukan secara berkesinambungan. Dan diperlukan adanya kerjasama dari berbagai pihak agar warisan budaya ini tidak akan lekang oleh waktu.
Ria Putri Rahmawati,S.Pd
SD NEGERI SAWANGAN 1 KABUPATEN MAGELANG