Alat Peraga dari Barang Bekas Tingkatkan Kreativitas

Triana Cahyo Wulan, M.Pd Guru IPA SMP Negeri 1 Bansari, Temanggung
Triana Cahyo Wulan, M.Pd Guru IPA SMP Negeri 1 Bansari, Temanggung

Penyebab rendahnya hasil belajar siswa, salah satunya adalah rendahnya kreativitas belajar siswa. Kreativitas ternyata memiliki peran terhadap prestasi belajar siswa. Menurut Utami Munandar (2014: 9) kreativitas sama pentingnya seperti intelegensi sebagai pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berarti kreativitas memiliki peran yang cukup penting dalam pembelajaran.

Kreativitas siswa dalam belajar IPA rendah, karena keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang. Siswa pasif suka menyalin jawaban teman, cenderung menghafalkan jawaban yang benar, kemampuan siswa dalam mencari alternatif jawaban masih kurang. Akibatnya siswa mengalami kesulitan dalam belajar, tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka pelajari yang berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Kondisi kelas yang pasif salah satunya disebabkan karena dalam proses pembelajaran tidak didukung dengan media pembelajaran yang cukup. Penyediaan alat peraga/praktek untuk kebutuhan praktikum yang masih sangat minim dirasakan sebagian besar sekolah meskipun sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar. Hal ini terjadi juga di SMP Negeri 1 Bansari. Bagaimana mencari solusi untuk masalah tersebut?. Salah satu solusinya yaitu dengan memanfaatkan barang bekas sebagai alat peraga IPA.

Baca juga:  Tanamkan Tata Nilai Norma melalui PPKn

Menurut Estiningsih dalam Sukayati dan Agus Suharjana (2009: 6) alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat, hingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau meningkatkan persepsi seseorang. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kreativitas pada siswa.

Alat peraga IPA sederhana atau disebut juga alat IPA buatan sendiri adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri dengan memanfaatkan alat atau bahan sekitar lingkungan kita dalam waktu relatif singkat dan tidak memerlukan keterampilan khusus. Pembelajaran dengan menggunakan barang bekas sebagai alat peraga IPA, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembuatan alat peraga sederhana dari barang-barang bekas yang ada di sekitarnya. Siswa dibiasakan untuk mengungkapkan pendapatnya dalam menjawab pertanyaan, membuat rancangan dan merangkai alat peraga serta dapat menggunakan peralatan secara seksama, sehingga alat peraga yang dibuat dapat menjelaskan konsep yang sedang dipelajari.


Baca juga:  Snowball Throwing Bantu Selesaikan Soal-soal Lingkaran

Alat peraga yang dapat dibuat dari barang-barang disekitar kita diantaranya pada materi alat-alat optik. Alat peraga mata dapat dibuat dari tabung bekas bola lampu yang diisi air. Alat peraga kamera bisa dibuat dari kotak makanan atau roti kosong, dan alat peraga teropong bisa dibuat dari tabung tempat makanan kentang goreng. Pada proses pembelajaran, siswa terlibat langsung dalam kegiatan merancang dan membuat alat peraga untuk menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari sehingga kreativitas belajar siswa meningkat serta dapat membangkitkan keingintahuan dan motivasi siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, siswa akan memperoleh suatu pengetahuan yang lebih bermakna, selalu diingat dan tidak cepat hilang. Hal ini seperti yang disampaikan Hoang (2007:477) bahwa dengan alat peraga, siswa berusaha menemukan konsep dan mampu merumuskan sendiri pengetahuan yang mereka peroleh. Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran dan menghubungkan antara isi pelajaran dan kehidupan nyata adalah cara dalam mengembangkan kreativitas. Kreativitas yang tinggi dapat meningkatkan kekuatan memori untuk menyimpan konsep materi dalam jangka waktu lama, oleh karena itu dengan meningkatnya kreativitas siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Baca juga:  Kenali Potensi Diri Siswa dengan GERAGAL


Triana Cahyo Wulan, M.Pd
Guru IPA SMP Negeri 1 Bansari, Temanggung