Boneka Pom-Pom : Pendidikan Vokasional Bagi Anak-Anak Tunanetra

Titik Khoiriyati, S.Pd Guru SLB-E Prayuwana Surakarta
Titik Khoiriyati, S.Pd Guru SLB-E Prayuwana Surakarta

Anak tunalaras sebagaimana anak kebutuhan khusus lainnya berhak memperoleh pendidikan agar potensi dirinya tetap dapat berkembang secara optimal dan mencapai kehidupan yang layak. Secara umum anak tunalaras memiliki ketidakmampuan berperilaku yang sesuai ditunjukan dengan ketidakdewasaan. Kestabilan emosi dan sosial yang rendah (Quay dan Paterson1987 dalam smith 2006:149. Berdasarkan karakter anak tunalaras inilahg pendidikan bagi anak tunalaras dimaksudkan agar anak tersebut memiliki ketrampilan , baik ketrampilan sosial dapat memiliki ketrampilan untuk hidup bermasyarakat dengan lebih baik. Untuk membekali ketrampilan kerja , SLB E Prayuwana Surakarta sebagai salah satu SLB yang melayani pendidikan bagi anak tunalaras menyenggelarakan pendidikan vokasional. Pendidikan Vokasional atau disebut juga pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang bersifat khusus (terspesialisasi) yang meliputi semua jenis jenjang pekerjaan.

Baca juga:  Pembelajaran Anekdot Lebih Menyenangkan dengan Video Stand up Comedy di SMK

Tujuan pendidikan vokasional bagi anak ABK diantaranya untuk mengembangkan ketrampilan dan mengadaptasikannya pada suatu pekerjaan. Maka dari itu pendidikan vokasional yang diberikan pada anak ABK harus sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mampu mengaplikasikannya di lapangan pekerjaan, tentunya pekerjaan yang tergolong mudah untuk anak ABK.

Pendidikan vokasional yang diajarkan di SLB E Prayuwana salah satunya adalah kerajinan tangan yang membuat boneka pom pom dari benang wol. Kerajinan tangan ini tergolong mudah untuk dikerjakan dan memmpunyai nilai jual. Bahan baku dan peralatan yang digunakan mudah didapat dan murah. Alat dan bahan yang digunakan : 1) gunting 2) karton bentuk persegipanjang (bisa menggunakan kardus bungkus LEM UHU) 3) benang wol (warna bebas) 4) mata kocak 5) lem UHU 6) plastik kemas. Cara membuatnya 1) lilitkan benang wol ke karton , lilitkan sampai tebal (semakin tebal akan semakin lucu pom pom nya) 2) setelah selessai benang dililit lepaskan gumpalan benang dikarton 3) ikat bagian tengah gumpalan benang sehingga posisi benang menjadi melingkar. Usahakan yang kencang , sisakan tali untuk gantungan 4) gunting sisi kiri dan kanan dan benang tersebut agar benang wolnya terurai 5) rapikan gumpalan benang dengan gunting menjadi bentuk bulat 6) lem mata kocak dengan UHU kemudian tempelkan di badan pom pom yang sudah jadi. Estimasi biaya : 1gulungan wol Rpp. 8000,00 (bisa menjadi 10 boneka pom pom), 10 mata kocak Rp. 3000,00 Lem UHU Rp 2000,00 /10 boneka. Plastik kemas Rp. 1500/10 lembar . modal per boneka pom-pom Rp. 1450,00 bisa dijual dengan harga Rp. 2000,00/boneka mendapatkan untung Rp.500,00. Dalam pelaksanaan pendidikan vokasional anak tunalaras selalu mendapat pengawasan agar terhindar dari penyalahgunaan bahan atau alat yang berbahaya.

Baca juga:  Kahoot! Tingkatkan Partisipasi Siswa Belajar Bahasa Inggris

Harapan dengan pendidikan vokasional , anak tunalaras memiliki ketarmpilan dan dapat menghasilkan prodduk seperti contoh boneka pom pom yang pada suatu saat dapat menjadi sumber penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Titik Khoiriyati, S.Pd
Guru SLB-E Prayuwana
Surakarta

iklan
iklan