Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah di antaranya agar peserta didik memiliki kemampuan, 1. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 2. Mengembangkan rasa ingin tahu dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dan 3. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
Namun tidak semua materi pembelajaran IPA yang diajarkan oleh pendidik dapat dipahami oleh peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai, contoh materi Unsur, Senyawa, dan Campuran bagi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Puhpelem, Wonogiri merupakan materi yang masih dianggap sulit terutama dalam membedakan nama latin unsur dan lambangnya serta nama senyawa dan rumus kimianya. Dari hasil Penilaian harian nilai rata-rata yang diperoleh masih di bawah angka 60 sedangkan KKM yang ditetapkan pada pelajaran IPA adalah 70, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik ketika mengikuti Ujian Nasional karena materi Unsur, Senyawa, dan Campuran termasuk salah satu SKL dalam Ujian Nasional.
Berdasarkan masalah tersebut kami sebagai pendidik tertantang untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar peserta didik. Adapun cara yang dilakukan pendidik adalah menggunakan model pembelajaran Make and Match atau mencari jodohnya dari nama latin unsur dan lambangnya serta nama senyawa dan rumus kimianya.
Menurut Rusman (2011: 223-233) Model Make And Match (menjodohkan) merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif. Salah satu keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan/jodohnya sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model Make And Match (menjodohkan) ini antara lain pertama pendidik menyiapkan kartu yang berisikan nama-nama latin unsur, lambang-lambang unsur, nama-nama senyawa dan rumus-rumus kimia senyawa. Kedua setiap peserta didik mendapatkan sebuah (Soal atau Jawaban). Ketiga peserta didik yang sudah mendapatkan kartu memikirkan jawaban/soal dari kartu/jawaban yang didapatkannya. Keempat setiap peserta didik mencari pasangan kartu yang sekiranya cocok dengan kartu yang dimiliki. Kelima jika peserta didik tidak bisa mencocokkan kartu yang tepat atau tidak menemukan kartu yang cocok sebelum batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan hukuman berdasarkan kesepakatan bersama. Keenam setelah menyelesaikan satu babak, kartu/panel dikocok lagi agar peserta didik mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman pendidik setelah menggunakan metode Make And Match (menjodohkan) dalam pembelajaran menunjukkan prestasi belajar peserta didik lebih meningkat, karena daya ingat peserta didik lebih kuat sehingga dapat mengingat nama latin unsur dan lambangnya serta nama kimia senyawa dan rumusnya. Dengan penggunaan metode Make And Macth (menjodohkan) peserta didik di beri pengalaman belajar yang lebih aktif , lebih berani, lebih termotivasi dalam belajar, lebih meningkatkan pemahaman, dan lebih terlatih kedisiplinannya.
Penulis berharap tulisan ini dapat menginpirasi rekan-rekan guru lainnya untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik, agar suasana pembelajaran lebih aktif dan prestasi hasil belajar peserta didik dapat terwujud.
Siti Suryaningsih, S.Pd
Guru IPA SMP Negeri 2 Puhpelem, Wonogiri