Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan interaksi belajar mengajar di kelas terletak pada kemampuan guru dalam memilih metode mengajar yang paling tepat. Seperti yang dikatakan oleh W.James Popham, Eva I.Baker yang dikutip dalam Amirul Hadi (1992: 141) bahwa: “Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar. Metode mengajar yang dipergunakan akan menentukan suksesnya pekerjaan saudara selaku guru kelas“.
Salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan dan mengaktifkan peserta didik adalah pembelajaran dengan pembuatan Rangkuman Kalung. Eksperimen yang dilakukan oleh Reder dan Anderson dalam Alim Sumarno (2011) menyimpulkan bahwa membaca rangkuman teks lebih efektif daripada membaca teksnya. Diharapkan dengan metode pembuatan Rangkuman Kalung dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Menurut Syafruddin Uddin (2013), rangkuman adalah: ekstrak dari suatu tulisan, berita atau sesuatu pembahasan, sehingga bisa menyimpulkan dengan singkat suatu tulisan, berita atau pembahasan tersebut. Jumadi (2013) menyatakan bahwa ada beberapa manfaat rangkuman yaitu:
(1)mempermudah mengetahui isi buku,
(2)memperpendek mengetahui isi buku,
(3)membantu ketika dibutuhkan secara praktis.
Menurut Hasan Alwi (2002: 496), kalung adalah barang yang berupa lingkaran atau rantai terbuat dari emas, perak, dan sebagainya yang dilingkarkan pada leher sebagai hiasan. Pengertian Rangkuman Kalung dalam penelitian ini adalah rangkuman dari materi pelajaran yang dikalungkan pada leher peserta didik untuk dibaca/dihafalkan oleh peserta didik yang lain. Selanjutnya diadakan tanya jawab tentang isi Rangkuman Kalung tersebut.
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode Rangkuman Kalung: (1). Guru membentuk kelompok belajar, (2). Guru membagi LKS untuk diskusi, (3). Guru membimbing peserta didik dari kelompok ke kelompok, (4). Peserta didik membuat Rangkuman Kalung seperti yang dicontohkan oleh guru, (5). Peserta didik menjelaskan masing-masing rangkumannya kepada anggota kelompoknya, (6). Peserta didik mengalungkan rangkumannya di leher, (7).Peserta didik menghafalkan semua rangkuman kalung di kelompoknya masing-masing, (8).Rangkuman kalung dibalik, (9).Peserta didik tanya jawab tentang isi rangkuman kalung. Jika jawabannya benar, rangkuman kalung diberikan kepada peserta didik yang menjawab dengan benar. Yang paling banyak kalungnya adalah juaranya, dan harus diberi ucapan selamat oleh anggota kelompoknya, (10).Seluruh anggota kelompok presentasi, (11).Tanya jawab, (12).Guru memberi penegasan, (13).Guru dan peserta didik membuat kesimpulan, (14).Guru memberi tugas/PR, (15).Di akhir pembelajaran guru mengadakan ulangan.
Hasil penelitian Metode Rangkuman Kalung yang dilakukan di SMP Negeri 2 Baturetno pada kelas IX D tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar yang siknifikan. Persentase tuntas saat Pra Siklus 50%, pada Siklus 1 naik menjadi 69% dan pada Siklus 2 naik lagi menjadi 81%. Aktivitas peserta didik juga mengalami peningkatan. Saat Pra Siklus yang aktivitasnya baik 50%. Pada Siklus 1 naik menjadi 65% dan pada Siklus 2 naik menjadi 84%. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian tersebut adalah: Rangkuman Kalung dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.
SUMARTO, S.Pd.
SMP NEGERI 2 BATURETNO