Kartu Gambar Tingkatkan Kemampuan Membaca ATG

Tri Sukasih S.Pd Guru SLB Bakti Sosial Simo-Boyolali
Tri Sukasih S.Pd Guru SLB Bakti Sosial Simo-Boyolali

Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Anak Tunagrahita memiliki karakter begitu berbeda antara satu dengan yang lainnya. Seperti kurang konsentrasi, sulit berfikir abstrak, memiliki kemampuan rendah dibidang menulis, membaca dan berhitung. Sehingga mereka memerlukan media pembelajaran yang konkrit . Ketepatan dalam memilih Media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Karena kemampuan ATG (Anak Tuna Grahita ) sangat terbatas sehingga minat membaca pada ATG pada umumnya sangat rendah. Seperti halnya yang kami hadapi pada siswa kami. Kami telah lama menghadapi ATG namun banyak siswa yang belum bisa membaca, namun sangat bergairah bila melihat gambar. Seperti halnya dikemukakan para ahli ,pembelajaran akan lebih mudah berhasil dengan dibantu alat pembelajaran. Menurut Wijaya & Rusyam ( 1994 ) yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motisavasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.

Baca juga:  Problem Based-Learning, Atasi Masalah tanpa Masalah

Pada saat ini saya mengajar di klas 9 C1/ SMPLB Bakti Sosial Simo-Boyolali. Siswa kami ternyata menyukai gambar. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami arti gambar yang dilihatnya.

Kartu gambar merupakan salah satu alat yang sangat baik untuk membantu proses belajar membaca. Pada pelajaran membaca dengan menerapkan penggunaan Kartu Gambar membuat anak lebih tertarik untuk memperhatikan materi membaca dari guru. Teknik yang digunakan yaitu dengan cara 1.Anak mengambil satu kartu gambar, anak mengamati gambar dan mengeja kata yang ada di gambar. 2.Anak disuruh menempel pada kolom kegiatan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan untuk merawat panca indera. 3.Bergantian anak maju satu persatu mengambil kartu gambar sampai anak faham gambar dan tulisan yang dimaksud pada Kartu Gambar tersebut.

Baca juga:  Dampak BDR Melalui Daring Saat Pandemi

Saling bergantian maju ke depan kelas sampai anak benar-benar mengerti. Peserta didik yang semula malu dan takut menjadi lebih percaya diri. Dengan demikian untuk meningkatkan keberanian peserta didik dalam membaca dirangsang dengan kartu gambar akan lebih mudah. Kartu Gambar ini bersifat konkrit dan mudah difahami anak, disajikan dengan gambar berwarna serta kata yang disusun dengan sederhana berdasarkan tema dan sub tema. Kartu Gambar ini dibuat disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Anak akan lebih tertarik dan fokus dalam menyimak kartu gambar bila disampaikan dengan menyenangkan. Kartu gambar dapat membangkitkan minat dan daya baca yang akhirnya berdampak pada meningkatkan kemampuan membaca anak. Menurut Sadiman ( 1984 : 31-33 ) media gambar mempunyai syarat: 1. Autentik, jujur melukiskan situasi kalau orang melihatnya. 2.Sederhana, komposisi gambar hendaknya jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. 3. Ukuran relatif gambar dapat memperbesar atau memperkecil obyek atau benda di sekitarnya. 4. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan obyek dalam keadaan diam tapi memperlihatkan aktifitas tertentu. 5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

iklan
Baca juga:  Pembelajaran Menulis Berita Menggunakan Teknik ATM

Dengan model kartu gambar siswa kelas 9 C1 SMPLB Bakti Sosial Simo sangat antusias dan aktif . Pembelajaran Cara Perawatan Panca Indera menjadi aktif dan tidak membosankan. Pada akhirnya siswa tedorong untuk terus berlatih membaca sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

Tri Sukasih S.Pd
Guru SLB Bakti Sosial Simo-Boyolali

iklan