TAI Tingkatkan Hasil Belajar IPA

Lenny Hafidzah R, S.Si Guru IPA SMP Negeri 3 Temanggung
Lenny Hafidzah R, S.Si Guru IPA SMP Negeri 3 Temanggung

Dalam kegiatan belajar peserta didik dituntut harus aktif dalam pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas dari peserta didik. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas belajar peserta didik ini sangatlah penting karena pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat (learning by doing) seperti yang diungkapkan oleh Sardiman,A.M. (2006:95). Dalam proses pembelajaran yang memiliki peran aktif adalah peserta didik. Guru hanyalah sebagai fasilitator yang berperan untuk menciptakan suasana dan lingkungan sekitar yang dapat menunjang belajar peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhannya.

Namun sering kali peserta didik kehilangan semangat atau minat dalam belajar dan cenderung menjadi pasif karena tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Beberapa peserta didik ada yang mengobrol dengan teman sebangkunya. Sering kali peserta didik cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran IPA karena selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga menyebabkan rendahnya aktivitas peserta didik. Aktivitas belajar peserta didik yang rendah seringkali juga menyebabkan pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran menjadi berkurang. Jika hal ini dibiarkan terjadi secara terus-menerus maka tidak bisa dipungkiri akan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Hal ini sangat berpengaruh langsung pada rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA yang ditunjukkan dengan nilai peserta didik yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Baca juga:  Takola Pacu SMK Teknik Bangunan Untuk Berkreasi dan Berinovasi

Kondisi tersebut terjadi juga di SMP Negeri 3 Temanggung, khususnya pada pelajaran IPA kelas VIII materi sistem gerak manusia. Untuk mengatasi hal tersebut, guru mencoba menerapkan model pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan menarik keterlibatan peserta didik yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan peserta didik secara langsung. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah tipe Team Assisted Individualization (TAI). Menurut Slavin (2005:8) model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu variasi Model pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam materi akademis. Pada kelas yang kooperatif, siswa diharapkan saling membantu berdiskusi dan berargumentasi, menilai pengetahuan-pengetahuan yang baru diperoleh dan saling mengisi kekurangan-kekurangan mereka.

Baca juga:  Serunya belajar IPA dengan Lingkar

Model ini memiliki keistimewaan yaitu peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berkelompoknya. Model kooperatif tipe TAI digunakan dalam pembelajaran materi sistem gerak manusia dengan tujuan membantu peserta didik mengatasi masalah-masalah belajar sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Menurut Slavin (2005:8) pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu variasi model pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam materi akademis. Pada kelas yang kooperatif, siswa diharapkan saling membantu berdiskusi dan berargumentasi, menilai pengetahuan-pengetahuan yang baru diperoleh dan saling mengisi kekurangan-kekurangan mereka.

iklan

Model kooperatif tipe TAI dilakukan dengan mengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok kecil (5 sampai 6 orang) yang dipimpin oleh seorang ketua (seorang yang memiliki pengetahuan lebih dibanding anggota kelompok lainnya), sehingga kesulitan yang dialami peserta didik dapat dipecahkan bersama dengan ketua kelompok serta bimbingan guru. Keberhasilan dari tiap individu ditentukan oleh kelompok,sehingga diperlukan interaksi sosial yang baik antara semua komponen.

Baca juga:  Riset Sejarah Pacu Siswa Mengenal Kearifan Lokal

Penerapan Model kooperatif tipe TAI pada materi sistem pencernaan manusia menunjukkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik SMP Negeri 3 Temanggung mengalami peningkatan, yang ditandai dengan peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan lebih aktif. Hampir semua peserta didik aktif menjawab pertanyaan guru, ataupun bertanya pada guru. Peserta didik juga berani untuk mengemukakan pendapat secara baik, serta memiliki kemauan untuk menghargai pendapat temannya. pada saat proses pembelajaran berlangsung.


Lenny Hafidzah R, S.Si
Guru IPA SMP Negeri 3 Temanggung

iklan