Pelatihan Terintervensi Tingkatkan Kemampuan ICT Guru SMPN 2 Jatipurno

Karno, S.Pd., M.Pd Kepala SMP Negeri 2 Jatipurno Wonogiri
Karno, S.Pd., M.Pd Kepala SMP Negeri 2 Jatipurno Wonogiri

Di lingkungan SMP Negeri 2 Jatipurno aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh disejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya.

Salah satu media pembelajaran yang sesuai tuntutan tersebut adalah media pembelajaran berbasis ICT. Namum kenyataan dilapangan masih banyak guru di SMP Negeri 2 Jatipurno yang belum menerapkan media pembelajaran berbasis ICT. Meskipun sekolah ini memiliki laboratorium komputer namun masih ditemukan kendala menurut pengakuan guru yang menyatakan belum bisa mengoperasikan computer, guru mengakui sulitnya membuat media pembelajaran berbasis ICT, guru belum mampu membuat media pembelajaran berbasis ICT yang menarik. Adanya kendala tersebut selama ini masih sedikit guru yang menerapkan ICT dalam pembelajaran. Pembelajaran masih berlangsung secara konvensional. Pembelajaran belum dilakukan dengan menggunakan media yang menarik minat belajar siswa. Masalah utama yang harus segera dicarikan pemecahan masalahnya adalah peningkatan kemampuan ICT para guru di SMP Negeri 2 Jatipurno. Diharapkan dengan menguasai ICT bisa membangkitkan antusiasme siswa dalam pembelajaran, membangkitkan kegairahan belajar, menjadi alternatif penyegaran pembelajaran, dan yang paling utama adalah sebagai sarana pendukung guru dalam menyiapkan dan mengolah perangkat pembelajaran. Media berbasis ICT diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.

Baca juga:  Bangkitkan Motivasi Belajar Profesi dengan Metode Bercerita

Terkait masalah tersebut kami sebagai kepala sekolah menawarkan suatu solusi pemecahan masalah ICT para guru di SMP Negeri 2 Jatipurno yaitu Program Pelatihan Terintervensi. Pelatihan Terintervensi diujicobakan kepada para guru SMP Negeri 2 Jatipurno melalui langkah-langkah antara lain mengadakan pengamatan awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera diatasi. Dalam tahap ini kami sebagai kepala sekolah melakukan observasi dan wawancara terhadap penguasaan ICT guru SMP Negeri 2 Jatipurno ditahun pelajaran 2018/2019, langkah kedua membuat lembar observasi dan wawancara bagi guru untuk mengetahui penguasaan komponen ICT. Tahap berikutnya membentuk tim pelatih yang di ambil dari guru yang sudah memilki kemampuan tinggi dalam penguasaan ICT. Observasi dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan, ini bertujuan mengumpulkan data yaitu tingkat penguasaan ICT dalam pembelajaran. Dari data tersebut kami menganalisis semua informasi yang terekam dalam format observasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Kemudian memperbaiki pelatihan yang telah dilakukan sebagai dasar untuk menyusun pelatihan yang akan dilakukan pada pelatihan berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata penerapan Pelatihan Terintervensi yang di lakukan pada guru SMP Negeri 2 Jatipurno telah memberikan penurunan jumlah guru yang tidak menguasai ICT dan telah memberikan peningkatan jumlah guru yang menguasai ICT tingkat tinggi. Para guru di SMP Negeri 2 Jatipurno sudah dapat mengolah nilai dengan microsoft excel, membuat dokumen dengan Microsoft Word, membuat media pembelajaran dengan Microsoft power point dan menggunakan jaringan internet sebagai sarana kemudahan dalam dunia pendidikan.

Baca juga:  Media Gambar Tingkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Siswa

Pelatihan Terintervensi merupakan suatu alternatif pendekatan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi guru berkaitan dengan ICT. Pendekatan ini jika digabung dengan metode-metode yang lain akan lebih bermakna dan memberikan sumbangan yang positif dalam pencapaian kemampuan guru menguasai ICT. Pelatihan Terintervensi ini dapat berjalan dengan lebih sempurna jika didukung penuh oleh stake holder sekolah termasuk dinas pendidikan. Saran dari kami kepada rekan kepala sekolah dan pihak yang peduli dengan pendidikan untuk mendukung inovasi pelatihan demi terwujudnya kompetensi guru yang berkwalitas.

iklan

Karno, S.Pd., M.Pd
Kepala SMP Negeri 2 Jatipurno Wonogiri

iklan