Fotosintesis merupakan topik yang penting dalam pembelajaran muatan IPA. Proses ini terjadi pada tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Proses fotosintesis bisa terjadi dengan adanya karbondioksida, air, zat hara serta di butuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Bukan merupakan hal mudah bagi siswa dalam mempelajari proses fotosintesis tumbuhan karena sifatnya yang abstrak. Terlebih lagi jika guru hanya menyampaikan konsep dari proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan secara teori semata. Sebenarnya penggunaan gambar atau chart akan membantu siswa memahami konsep fotosintesis tersebut, namun hasil belajar akan lebih maksimal jika siswa berinteraksi secara langsung dengan unsur-unsur yang terlibat dalam proses tersebut. Mengamati secara langsung bagian-bagian dari tumbuhan dan fungsinya akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Pada dasarnya anak usia sekolah dasar berada pada taraf perkembangan intelektual kategori operasional konkret, sehingga media berupa benda asli maupun benda manipulatif sangat diperlukan dalam membantunya membangun pengetahuan secara konstruktif.
Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan Oemar hamalik (1992) yang menyatakan bahwa menggunakan media IPA dalam proses pembelajaran akan memberi sumbangan positif, antara lain : 1) membantu mengembangkan pemahaman konsep, 2) memberi dasar berpikir konkret sehingga mengurangi verbalisme, 3) dapat memberi pengalaman nyata. Pembelajaran bukan berarti menuangkan pengetahuan tetapi membangun pengetahuan anak, guru merupakan faktor utama pada pendidikan.
Didorong keinginan untuk memfasilitasi siswa agar bisa belajar secara optimal maka penulis memanfaatkan lingkungan sekitar dalam kegiatan pembelajaran materi proses fotosintesis . Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dalam proses fotosintesis maka siswa dapat memperoleh pengalaman konkret sehingga siswa lebih mudah dalam memahami proses fotosintesis. Fotosintesis akan terjadi apabila ada Air + Co2 + Klorofil + Cahaya Matahari. Jika salah satu di antara ke empat tersebut tidak ada maka proses fotosintesis tidak akan terjadi.
Guru bisa menunjukkan akibat yang di alami oleh tumbuhan apabila kekurangan air atau kekurangan cahaya matahari. Pemanfaatan lingkungan terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi dan memusatkan perhatian siswa selama proses pembelajaran, mengkonkretkan informasi dan meningkatkan hasil belajar. lingkungan dapat berfungsi sebagai sarana belajar dan sumber belajar.
Kegiatan pembelajaran yang menekankan proses dengan memanfaatkan lingkungan dapat memberikan pengalaman konkret bagi siswa, dengan demikian pembelajaran menjadi bermakna. Konsep-konsep pembelajaran bermakna akan tertanam dengan kuat pada pikiran anak dan memudahkan mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Dengan memanfaatkan lingkungan akan memberikan penjelasan kepada mereka bahwa apa yang sedang mereka pelajari merupakan fakta yang bermanfaat bagi kehidupannya, bukan sekedar hal-hal yang perlu dihafalkan semata.
Guru hendaknya mampu memberikan permasalahan yang menantang, menyenangkan, memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi, mengembangkan kecakapan berpikir dengan memanfaatkan sumber belajar baik alami maupun desain sehingga proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa semakin meningkat.
Tri Handayani, S.Pd,SD
Guru SDN Kragilan 03 Kec Mojolaban Sukoharjo