Hand on Mathematics Tingkatkan Pemahaman Materi Bangun Ruang

Wagiyo,S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Tempuran Kecamatan Wanayasa

Matematika sampai sekarang masih menjadi salah satu pelajaran yang kurang di senangi sebagian peserta didik, karena dalam pemikiran mereka matematika di anggap pelajaran yang sulit, yang berhubungan dengan penghitungan angka-angka. Maka dari itu peran guru dalam memotivasi peserta didik sangat diperlukan agar peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran khususnya pelajaran matematika. Bagaimana cara guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sangat penting untuk memotivasi peserta didik sehingga pelajaran matematika tidak lagi di anggap sebagai pelajaran yang sulit bahkan membosankan.

Salah satu bagian dari ilmu matematika adalah geometri atau bangun ruang yang mempelajari tentang balok, kubus, tabung dan lain-lain. Dalam mempelajari bangun ruang peserta didik akan lebih tertarik jika mereka terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan individu atau kelompok yang berkenaan dengan bangun ruang dengan benda-benda konkret ataupun benda-benda tiruan.

Baca juga:  Pekan Depan Lepas Jabatan Gubernur, Ganjar Bakal Gas Pol

Untuk mempelajari bangun ruang di SD Negeri 1 Tempuran saya menggunakan metode Hand on Matematics. Menurut pendapat Wiguna (2014:5) mengemukakan bahwa karakteristik model pembelajaran Hand On Mathematics yaitu: “(1) menggunakan alat peraga tiga dimensi atau dapat disentuh oleh tangan; (2) pengalaman belajar didapat berdasarkan percobaan; dan (3) membutuhkan keaktifan peserta didik. Handayani (2011:15) berpendapat bahwa Hands-on Mathematics adalah matematika dengan sentuhan tangan atau mengutak-atik obyek dengan tangan”.

Menurut Krismanto dalam Yensy (2013:35) “Hands-on Mathe-matics ini merupakan model pembelajaran dalam rangka menemukan konsep atau prinsip matematika melalui kegiatan eksplorasi, in-vestigasi dan konklusi yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan emosional”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksplorasi artinya kegiatan atau penyelidikan atas sesuatu untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru dialami. Investigasi disini maksudnya adalah peserta didik dituntut untuk lebih aktif mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika, sedangkan konklusi disini maksudnya peserta didik menarik kesimpulan, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi.


Baca juga:  Cegah COVID-19, 13 Kereta Api di DAOP Semarang Dihentikan Sementara

Untuk memulai pembelajaran bangun ruang menggunakan metode Hand on Mathematic guru memerintahkan kepada peserta didik secara berkelompok untuk membawa kertas HVS, penggaris, gunting dan lem untuk membuat model bangun ruang. Sebelum model bangun ruang di buat oleh peserta didik,guru membawa model bangun ruang (misalnya bangun balok) yang dapat dibelah hingga terlihat seluruh permukaan menjadi jaring-jaring (Jaring-jaring yaitu bentuk asli dari bangun ruang yang sudah dilakukan pembelahan) yang nantinya didemonstrasikan dihadapan peserta didik.
Secara berkelompok peserta didik menggambar jaring-jaring hasil dari membelah bangun balok yang telah didemonstrasikan oleh guru di atas kertas HVS yang telah di bawa oleh setiap kelompok, Setelah jaring-jaringnya jadi kemudian gunting sesuai dengan model yang kemudian di rangkai menjadi bangun balok lakukan lipatan dan mengelem pada tiap jaring berdasarkan ruas garis hingga membentuk balok yang hampir sempurna.

Baca juga:  BMKG Sudah Kirim Peringatan Sebelum Tragedi Toba

Gambar balok dan jaring-jaring balok

Balok merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk pada tiga pasang persegi ataupun persegi panjang, setidaknya satu pasang di antaranya memiliki ukuran yang berbeda. Balok mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Jaring-jaring balok adalah hasil berupa satuan bangun yang berupa pembelahan dari bangun ruang berupa balok.

Dengan cara metode Han on mathematics peserta didik turut aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga apa yang di pelajari di harapkan dapat dipahami karena peserta didik terlibat secara langsung melalui pengalaman belajar yang di dapatkan oleh peserta didik.

Wagiyo,S.Pd.SD
Guru SD Negeri 1 Tempuran Kecamatan Wanayasa