Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji peristiwa dalam kehidupan sosial. Pembelajaran IPS tidak hanya sekedar menyampaikan informasi tetapi harus lebih jauh mengkaji nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pada umumnya guru berpandangan bahwa IPS adalah pelajaran yang bersifat informatif sehingga dalam menyampaikan informasi tersebut lebih banyak dilakukan dengan bercerita. Peserta didik pun hanya bergantung pada informasi yang diberikan guru. Hanya siswa yang mempunyai daya ingat tinggi yang dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Demikian halnya pada pembelajaran di SDN Bandongan 3, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, peserta didik cenderung kurang aktif dalam pembelajaran IPS. Ketidakaktifan tersebut mengakibatkan peserta didik kurang memahami apa yang disampaikan guru sehingga hasil yang diperoleh belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Hal tersebut mendorong penulis untuk menerapkan metode yang dapat mengaktifkan peserta didik dan mampu membangkitkan motivasi belajar. Metode yang diterapkan penulis adalah coolingsaw. Apa itu coolingsaw?
Coolingsaw adalah cooperative learning tipe jigsaw. Pembelajaran teknik jigsaw ini paling sesuai untuk subjek-subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literature sebagian pembelajaran ilmu pengetahuan ilmiah dan bidang-bidang lainya yang tujuan pembelajaranya lebih kepada penguasaan konsep dari pada penguasaan kemampuan (Slavin, 2008:237). Menurut Sudrajat (2008:1) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Selaras dengan pendapat tersebut, Coolingsaw merupakan metode yang menarik untuk digunakan. Kelebihan Coolingsaw adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. Pada metode cooperative learning tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk yang beranggotakan peserta didik dengan kemampuan, asal, dan latar belakang yang beragam. Kelompok ahli yaitu kelompok yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda.
Peserta didik dalam kelompok asal melakukan pembagian tugas sesuai materi, satu anak bertanggung jawab atas satu materi. Peserta didik bergabung dan membentuk kelompok baru dengan peserta didik dari kelompok lain sesuai materi. Kelompok baru tersebut merupakan kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, peserta didik berdiskusi membahas soal sesuai materi. Soal dan materi bahan diskusi sudah disiapkan guru. Dengan demikian, masing-masing peserta didik harus bertanggung jawab memahami materi untuk dijelaskan pada kelompok asal.
Selesai berdiskusi, peserta didik dalam kelompok ahli kembali ke kelompok asal. Dalam kelompok asal, sekarang beranggotakan peserta didik yang masing-masing mempunyai pemahaman tentang materi yang berbeda. Peserta didik kemudian bergantian menjelaskan setiap materi kepada anggota kelompok asal sehingga peserta didik mendapatkan informasi tentang semua materi. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, setiap kelompok mengerjakan soal yang mencakup seluruh materi dan hasilnya menjadi nilai kelompok. Untuk penilaian individu dilakukan setelah penilaian kelompok.
Melalui penerapan metode coolingsaw, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, nilai-nilai IPS dalam materi dapat dipahami peserta didik dengan baik. Hasil belajar yang diperoleh juga dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Selain itu, coolingsaw juga berdampak positif pada terbentuknya karakter siswa yaitu tanggung jawab dan kerja sama dengan teman.
Putri Perwita Sari, S.Pd
SDN Bandongan 3, Kabupaten Magelang