IPS merupakan salah satu pelajaran yang sangat dinamis karena banyak materi yang mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat akan merubah pola pikir dan sikap hidup manusia. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang berusaha membekali wawasan siswa untuk mampu beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan dengan perkembangan dalam era globalisasi. Belajar IPS hendaknya dapat memperdayakan peserta didik dalam segala potensi, baik pengetahuan, keterampilan dan sikap. Belajar IPS adalah mengembangkan kemampuan pengetahuan memecahkan masalah dan keterampilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dikembangkan model pembelajaran yang kondusif dan menggairahkan agar peserta didik bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran IPS di sekolah.
Proses pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Wonoboyo peserta didik masih sangat rendah dalam belajar. Hal ini bisa dilihat dalam pemebelajaran IPS kelas IX B semester ganjil pada materi perubahan sosial budaya hasil belajar pada materi tersebut belum optimal. Hal ini bisa dilihat dari hasil penilaian harian peserta didik yang mencapai nilai rata-rata ketuntasan belajar minimal masih sangat rendah. Rendahnya hasil pelajar peserta didik salah satu penyebabnya dalam pembelajaran IPS guru hanya dengan metode ceramah. Sehingga peserta didik merasa bosan dan beranggapan IPS sebagai mata pelajaran yang kering, tidak menarik, dan monotun.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya inovasi metode pembelajaran IPS. Melalui metode pembelajaran Role Playing yang mengunakan masalah nyata dalam kegiatan pembelajaran diharapkan akan menjadi salah satu hal positif yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IX B SMP Negeri 1 Wonoboyo.
Role Playing adalah bermain peran, yang berpusat pada peserta didik, menekankan sifat sosial pembelajaran, dan melihat perilaku kerjasama siswa untuk merangsang baik secara sosial maupun intelektual (Moch Agus KB, 2016 : 128) . Melalui pembelajaran Role Playing yang mengarahkan pengembangan kemampuan pengetahuan dan keterampilan sikap untuk belajar memecahkan persoalan-persoalan sosial di masyarakat.
Dengan memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk memecahkan persoalan sosial dalam masyarakat , diharapkan siswa dapat membangun pengetahuan bagi diri sendiri dan masyarakat. Pembelajaran Role Playing dengan langkah-langkah : guru menyiapkan skenario pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang telah dipelajari, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, dan bimbingan kesimpulan dan refleksi (Ngalimun, 2018 :242).
Kelebihan model Role Playing adalah sebagai berikut : melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, peserta didik bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh, permaianan merupakan penemuan yang mudah dan dapat dipergunakan dalam situasi dan waktu berbeda, pengetahuan dapat berkesan kuat dan tahan lama dalam ingatan peserta didik, suasana kelas menjadi dinamis dan penuh antusias, membangkitkan optimisme, rasa kebersamaan, dan kesetiakawanan sosial yang tinggi dalam diri peserta didik, dapat berimprovisasi, menghayati, dan memetik butir-butir pengetahuan yang terkandung didalanya, dan meningkatkan kemampuan profesional peserta didik (Suranto, 2018 : 106). Dengan Role Playing dapat meningkatkan motivasi belajar peserta dan peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sosial untuk memecahkan persoalan-persoalan yang muncul dalam masyarakat. Hasil belajar peserta didik juga meningkat sehingga dapat mencapai ketuntasan belajar minimal.
Guntur Santoso,S.Pd
Guru IPS SMP N 1 Wonoboyo Kabupaten Temanggung