Guru merupakan sosok yang selalu membantu siswa agar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya khususnya dalam belajar .Berkaca dari itu tentu guru akan berusaha memperbaiki pembelajarannya semenarik mungkin agar butir-butir minat belajar tidak akan padam.Minat siswa yang berkembang dengan baik,menjadikan siswa bersemangat dalam belajar dan akhirnya akan meningkatkan hasil belajarnya .Untuk membangkitkan minat belajar yang efektif antara guru dan siswa terjadi komunikasi ,selain guru memberikan materi pelajaran juga dilibatkan secara aktif dalam kegiatan dalam bentuk percobaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan .Hal ini menyebabkan siswa pasif dan kurang semangat yang berujung pada penguasaan konsep yang dangkal.
Hal itu juga terjadi pada pembelajaran di SMP Negeri 1 Kedu,Temanggung.Banyak terjadi miskonsepsi mengenai konsep IPA diantaranya materi suhu kels VII..Selama ini guru hanya menggunakan buku siswa dan buku guru ternyata dalam praktiknya mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai.Guru masih berfokus pada penguasan pengetahuan kognitif yang masih mementingkan hafalan dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam pada level mengingat,memahami dan mengaplikasikan..
Untuk meningkatkan pembelajaran itu perlu implementasi model pembelajaran yng lebih mengaktifkan siswa dalam belajar sekaligus berorientasi pada ketrampilan berpikir tingkat tnggi .Salah satu diantaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT(Numbered Head Together ).
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2015.117) Model pembelajaran Numbered Head Together merupakan model pembelajaran kooperatif tipe yang dikenal dengan singkatan NHT.Pada dasarnya ,pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran ,dimana siswa dibagi dalam kelompk kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan.Pembelajaran kooperatif tipe NHT
Adapun langkah langkah pelaksanaan kooperatif tipe NHT antara lain persiapan yaitu menpesiapkan rancangan pembelajaran tentang Suhu,membagi kelompok yaitu beberapa kelompok yang beanggotakan. 3-5 yang masing-masing kelompok terdiri dari beragam karakter siswa,kemudian menomori serta memberi nama setiap kelompok.,menyedikan buku panduan,agar memudahkan siswa dalam mengerjakan perintah yang diberikan,diskusi semua siswa mengerti dengan pertanyaan yang diberikan,guru memanggil nama dengan menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomer yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban siswa di kelas dan guru bersama-sama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yag telah didiskusikan sebelumnya.
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2015.118) Kelebihan model Tipe NHT menuntut siswa harus aktif semua.Sesama siswa bernomor sama dalam kelompok harus menyiapkan jawaban yang nantinya dapat menyelesaikan pertanyaan yang diberikan .selain itu siswa dituntut dalam berdiskusi harus bersunggugh-sungguh antar satu kelompok dalam menyelesaikan meteri yang diberikan oleh guru,dengan pemikiran- pemikiran berorientasi tingkat tinggi (HOTS).Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai sehingga keaktifan dalam kelompok menyelesaian pertanyaan yang diberikan guru merasa tertantang untuk menyelesaikan dengan materi dan tugas yang diberikan pada proses pembelajaran yang berlansung.
Pembelajaran NHT dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk memahami materi pelajaran konsep suhu dan dalam kegiatan praktik siswa berhasil dalam penyelidikan atau percobaan yang sederhana dalam berpikir berorientasi tingkat tinggi (HOTS) sehingga siswa dapat menyelesaiakan tugas dalam proses pembelajaran Akhirnya hasil belajar siswa mengalami peningkatan .Dan Harapan bagi guru dengan menggunakan model pembelajaran NHT dapat juga sebagai pedoman untuk pembelajaran meteri –materi berikutya.
Ismartanti,S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Kedu, Temanggung