Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperluakan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ( Duta Nusindo 2003 ).
Melalui pembelajaran matematika diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah sehari-hari. Pendidikan di Sekolah Dasar menitik beratkan pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Kemampuan ini merupakan modal yang sangat mendasar untuk proses belajar selanjutnya.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berhitung siswa khususnya di SDN 3 Purwantoro masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil Ujian Nasional terutama mata pelajaran matematika belum memuaskan. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan permasalahan umum dijumpai ternyata peserta didik tidak dapat memanfaatkan waktu yang terbatas guna menyelesaikan soal-soal ujian nasional secara cepat, salah satunya pada indikator menentukan FPB atau KPK dari dua bilangan atau lebih. Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dan tujuan yang ditentukan. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 580 )
Hasil pengamatan masih banyak siswa mengerjakan dengan cara penggunaan faktorisasi prima sehingga membutuhkan waktu yang lama.Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa mengerjakan ujian nasional dengan cara tersebut memerlukan waktu cukup lama dan rumit. Padahal dalam mengerjakan soal ujian nasional terbatas oleh ketepatan waktu. Oleh karena itu dapat disampaikan pemecahan masalah yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar ujian nasional mata pelajaran matematika di SD Negeri 3 Purwantoro, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri dengan metode menentukan FPB atau KPK dari dua bilangan atau lebih secara cepat yaitu dengan menggunakan MKK (Metode Kotak-kotak ). Dalam melakukan pembelajaran guru menggunakan berbagai macam metode sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik yang pada akhirnya tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai. Begitu juga dalam menghadapi soal-soal ujian nasional dengan waktu yang terbatas, agar dalam mengerjakan soal-soal ujian nasional dapat tepat waktu dan hasil yang memuaskan diperpulukan metode atau trik.
Dengan alasan-alasan yang disampaikan di atas maka penulis tertarik untuk membuat artikel yang berjudul MKK (Metode kotak-kotak) menuntaskan FPB dan KPK.Penggunaan metode kotak-kotak sangatlah mudah dan menyenangkan serta dapat menggunakan sedikit buram sehinnga kita juga menghemat kertas. Adapun langkah- langkanya adalah lankah pertama kita membuat kotak-kotak seperti buku strimin,denga jumlah kotak sesuai dengan bilangan yang dicarinya.Langkah kedua menuliskan bilangan yang dicarinya dalam kotak paling atas,Langkah ketiga membagi bilangan dengan bilangan prima terkecil dan seterusnya, menuliskan hasil dibawah bilangan sampai habis dibagi.Langkah kelima memberi tanda dengan lingkaran bilangan pembagi yang bisa untuk membagi bilangan yang dicarinya.Langkah kelima bilangan pembagi yang diberi lingkaran adalah sebagai FPB . Kemudian bilangan tersebut dikalikan sehinnga akan ketemuFPB nya. Kelipatan Persekutuan terkekil dengan cara mengalikan semua bilangan pembagi sampai habis. Jadi apabila bilangan terbut dikalikan maka akan ketemu Kelipatan Persekutuan terkekil .cara ini mudah,praktis dan menyenangkan unyuk mengadapi soal yang berkaitan dengan FPB dan KPK.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode kotak-kotak kita dapat menuntaskan soal-soal yang berkaitan dengan FPB dan KPKdan kita juga menghemat waktu dan tenaga untuk mengerjakan soal tersebut,siswa sangat senang dan tidak kwatir lagi,akirnya siswa dapat menuntaskan soal faktor persekutuan terbesar dan faktor persekutuan terkecil dengan mudah.
PURWANTO,S.Pd.SD
Guru SD Negeri 3 Purwantoro
Wonogiri