Salah satu kunci sukses pembelajaran di dalam kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran yang kondusif yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan meningkatkan keaktifan siswa dapat dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang kondusif. Apalagi dalam model pembelajaran di Kurikulum 2013 siswa dituntut aktif, baik dalam hal kognitif maupun psikomotoriknya. Salah satu cara menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan dapat meningkatkan keaktifan siswa adalah dengan menerapkan metode belajar Snowball Throwing.
Rahman (2015) menyatakan bahwa Snowball Throwing merupakan salah satu metode pembelajaran, di mana siswa diberikan kesempatan dan kebebasan untuk membangun maupun menciptakan suatu pengetahuan. Menciptakan suatu pengetahuan dapat dilakukan siswa dengan cara mencoba memberikan arti atau makna pada pengetahuan yang telah dialaminya. Metode pembelajaran ini mengajarkan siswa bahwa ilmu pengetahuan bersifat tidak stabil. Pengetahuan merupakan suatu bentuk konstruksi manusia yang telah mengalami pengalaman – pengalaman baru. Hal tersebut menjadikan ilmu pengetahuan terus berkembang seiring berkembangnya zaman.
Pendapat lain yang disampaikan oleh Arahman dalam Pariani (2014) menyatakan bahwa metode Snowball Throwing merupakan suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok. Kelompok yang telah terbentuk, yang terdiri dari ketua dan anggota untuk kemudian mengambil tugas yang diberikan oleh guru. Tugas tersebut diambil oleh ketua kelompok. Selanjutnya, setelah diberikan tugas oleh guru, kemudian masing – masing siswa membuat suatu pertanyaan yang dibentuk seperti bola atau kertas – kertas pertanyaan. Kemudian pertanyaan yang ditulis dalam kertas tadi dilemparkan ke siswa lain, sehingga masing – masing siswa menjawab pertanyaan dari siswa lain yang diperoleh dari bola yang dilempar tadi.
Pelatun (2014) menyatakan bahwa metode snowball throwing merupakan metode yang menitikberatkan pada suatu pertanyaan yang diajukan dalam sebuah permainan. Di mana masing – masing siswa saling melempar bola – bola yang terbuat dari kertas, namun berisi tentang pertanyaan. Setiap individu yang terlibat dalam metode ini harus mempersiapkan diri untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh temannya. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa dalam metode snowball throwing siswa diberikan kebebasan untuk ilmu pengetahuan baru sesuai dengan pengalaman yang dialami untuk menambahkan atau memperbaiki pengetahuan yang telah lama.
Rahman (2015) menyatakan bahwa terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui dalam menerapkan metode pembelajaran dengan teknik snowball throwing. Prinsip – prinsip tersebut yaitu sebagai berikut menuntut siswa untuk belajar secara aktif atau dinamakan dengan student active learning, menuntut siswa untuk belajar bekerja sama dengan teman sebaya atau dinamakan dengan cooperative learning, menuntut guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang partisipatorik, menuntut guru untuk mengajar secara reaktif atau dinamakan dengan reactive teaching, pembelajaran yang dilakukan bersifat menyenangkan atau dinamakan dengan joyfull learning.
Dengan adanya metode belajar seperti Snowball Throwing ini, diharapkan kegiatan belajar mengajar di kelas bisa menjadi lebih menyenangkan. Memang, metode pembelajaran ini punya kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya siswa bisa aktif bergerak sehingga kegiatan belajar di kelas tidak membosankan. Sedangkan kelemahan metode Snowball Throwing bisa menimbulkan kegaduhan saat pelaksanaannya. Jadi, seorang guru juga harus bisa mengondisikan kelas saat metode Snowball Throwing dilaksanakan.
Herman Susilo,S.Pd.SD
SD Negeri 1 Jatilawang, Kec. Wanayasa Kab. Banjarnegara