Dalam pembelajaran Matematika menuntut penyelesaian yang tepat dan prosedur yang sistematis dan logis, soal-soal rumit tersebut seringkali diulang sehingga membuat citra pelajaran Matematika semakin negatif. Semakin tinggi kedalaman materi dalam Matematika semakin abstrak pula materinya. Ketiga, model pembelajaran konvensioanal yang mengandalkan penjelasan dipapan tulis tidak jarang membuat peserta didik bosan dan terkadang mengantuk. Bahkan untuk sesi siang, dimana para peserta didik baru saja makan siang dan kondisi fisik yang cukup lelah dapat membuat pembelajaran sangat tidak kondusif.
Dengan didorong hal tersebut, yang melatarbelakangi guru untuk menghilangkan persepsi negatif tersebut khususnya bagi siswa kelas X SMKN 1 Musuk. Pembelajaran yang sifatnya efektif dan menyenangkan menjadi suatu keharusan bagi pendidik dalam proses pembelajaran.. Salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan permainan. Menurut Zoltan P.Dienes (1992 : 12) berpendapat bahwa “konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik, benda-benda atau obyek-obyek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika”.
Dalam mencari kesamaan sifat anak-anak diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti.Untuk melatih anak-anak dalam mencari kesamaan sifat-sifat itu,guru perlu mengarahkan mereka dengan mentranslasikan kesamaan struktur dari bentuk permaian yang satu ke bentuk permainan lainnya. Translasi ini tentu tidak boleh mengubah sifat abstrak yang ada dalam permainan.
Pada pembelajaran Math of Three Kingdom ada duahal yang selalu menjadi rukun dalam pembelajaran matematika adalah 1. Permainan harus memperbanyak soal. 2. Permainan harus memberikan keuntungan yang jelas bagi peserta didik, sehingga terus termotivasi dalam mengikuti permainan ini. setiap peserta didik diposisikan sebagai seorang prajurit/jenderal dari suatu kerajaan. Setiap jenderal harus menguasai sebuah kota. Setiap kartu soal adalah sebuah kota, sehingga setiap peserta didik yang berhasil menemukan jawaban yang benar dari sebuah kartu soal dianggap memenangkan pertandingan Math of Three Kingdom. Dengan prosedur permainan yag telah dijelaskan di atas, artinya peserta didik telah memenuhi kedua rukun permainan Matematika Math of Three Kingdom.
Langkah –langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Math of Three Kingdom adalah 1. Guru memberikan motivasi dalam belajar materi invers matriks. 2. Guru memberikan penjelasan mengenai peraturan permainan secara lisan. 3. Guru menjelaskan mengenai prosedur untuk menentukan invers suatu matriks 4. Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok. 5. Guru menyiapkan beberapa kartu soal di atas meja. 6. Siswa mengambil kartu soal di atas meja guru. 7. sIswa mengerjakan kartu soaldimeja masing-masing. 8. Jika telah menjawab sebuah soal maka siswa melakukan konfirmasi kepada guru. 9. Guru menandai kartu soal yang sudah dijawab benar.10. Jika jawaban siswa salah,maka siswa dipersilahkan mengambil kartu soal yang lain. 11. Gurumemberikan skor 100 kepada tim yang telah berhasil menguasai satu kota. 12. Guru memberikan reward berupa poin kepada tim yang telah menguasai paling banyak soal dankepada masing-masing anggotanya yang telah menjawab dengan benar.
Pada saat menggunakan media Math of Three Kingdom dalam pelajaran Matematika terlihat siswa lebih antusias dan sangat bersemangat dalam belajar. Aktivitas didominasi oleh siswa yang lebih banyak aktif dibandingkan guru. Sebagai dampak dari peningkatan antusias dan sangat bersemangat menimbulkan pengaruh dari kualitas kompetensi siswa.
Oleh
Tri Rejeki, S.Pd
Guru Matematika
SMK Negeri 1 Musuk, Boyolali
