Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus menerima, masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Atau juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat). Wujud nyata kebudayaan adalah kesenian. Kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa serta memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian yang tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan berkembang begitu cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita, namun justru menjadi suatu masalah yang paling krusial , yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara berkembang seperti Indonesia. Akibatnya, negara-negara berkembang, selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran.
Interaksi dengan berbagai masyarakat lain dan kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan. Perubahan yang terjadi berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi tersebut, itulah yang dinamakan proses globalisasi. Sehingga globalisasi bukanlah hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan isu budaya, dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.
Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilia yang melekat, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menumbuhkan nilai baru tentang kesatuan dunia. kesadaran ini telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu. Artinya bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Seni merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, SMP Negeri 2 Toroh sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam hal ikut serta memelihara dan mengembangkan budaya lokal menjadi budaya bangsa. Serta menjaga seni budaya demi masa depan anak cucu kita.
OLEH
Slamet Priyanto,S.Pd
Guru SMP Negeri 2 Toroh, Kab. Grobogan