Dongkrak Nilai Berhitung dengan Biji – Bijian

Markiah, S.Pd. SD Guru SD Negeri Kertojayan, Kecamatan Grabag Kabupaten Purwore

 Berhitung merupakan bagian dari muatan pelajaran matematika, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar. Banyak siswa menganggap berhitung sebagai momok yang menakutkan sehubungan dengan itu guru dituntut untuk mengubah pandangan itu menjadikan berhitung menjadi pelajaran yang menyenangkan dan dinanti-nanti. Guru harus mampu membuat suasana pembelajaran yang mengasyikkan. Anak diajak supaya terlibat langsung dalam proses pembelajaran, diberi kesempatan untuk membangun keinginan dan kepercayaan diri,  jangan menghukum anak apabila anak belum mampu mengerjakan dengan benar.

      Kegiatan berhitung diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. Diyakini bahwa anak akan lebih berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuannya ( Murdjito, 2007 ).

Baca juga:  Wow Hari Lahir Pancasila Diperingati!

      Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan untuk itu diperlukan alat peraga / media yang sesuai , menarik , bervariasi, mudah didapat, dan tidak membahayakan.

Untuk mengenalkan konsep berhitung seyogyanya menggunakan bahasa yang sederhana dan  mengambil contoh yang terdapat dilingkungan sekitar. Kemampuan berhitung pada anak-anak kelas awal yaitu merupakan kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ketahap pengertian mengenai jumlah yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan ( Susanto, 2011 ).

iklan

Permasalahan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan di SDN Kertojayan masih mengalami masalah, dengan ketuntasan belajar minimal tingkat satuan pendidikan 70 dari 19 peserta didik, hanya 10 siswa yang dapat mencapai kkm, sedangkan  9 siswa nilainya masih berada dibawah kkm.  Dari hasil realitas ini penulis  mencari permasalahan, permasalahan terjadi karena kurang fahamnya siswa terhadap konsep awal dan guru tidak menggunakan media pembelajaran sehingga siswa mengalami kesulitan memahami materi yang diajarkan , pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan.

Baca juga:  Ciptakan Generasi Buku di Tengah Generasi “Gadget”

      Untuk menanamkan konsep dan memperjelas materi diperlukan alat bantu, siswa diberi kesempatan belajar dengan dunianya dengan memanipulasi benda nyata sebagai perantara.

Media sebagai alat bantu untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan ketrampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya poses belajar.

      Untuk menyelesaikan operasi hitung bilangan dikelas 1, penulis belum menggunakan  media sebagai alat bantu, ternyata anak kelihatan kurang semangat dalam mengerjakan tugas dan hasilnya kurang memuaskan , lalu penulis memberikan macam-macam biji-bijian pada anak berupa biji kacangpanjang, biji pare , biji gambas, eyeng (biji kecil   merah) , ternyata anak sangat senang dan bersemangat  dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Anak dibagi dalam beberapa kelompok.

Baca juga:  Membangun Kreatifitas dengan Prakarya

Ada kelompok yang mengerjakan tugas penjumlahan dan kelompok yang lain mengerjakan tugas pengurangan kelas kelihatan hidup , semua anak terlihat bersemangat mengerjakan tugas pada lembar jawab yang diberikan pada masing- masing kelompok . Hasil  yang diperoleh anak meningkat drastis, nilainya diatas kriteria ketuntasan minimal semua

      Diakhir pelajaran guru memberi tugas rumah dengan memberikan soal penjumlahan dan

pengurangan dan meminta anak untuk menyelesaikannya dengan biji- bijian yang ada disekitar anak.

      Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu gunakan berbagai macam metode untuk mencapai tujuan akhir dalam pembelajaran.

Alat peraga berupa biji-bijian ini, selain mudah didapat disekitar anak ternyata sangat cocok digunakan untuk menyelesaikan operasi hitung .

Markiah, S.Pd. SD

Guru SD Negeri Kertojayan, Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo

iklan