Listrik salah satu kebutuhan hidup yang sangat urgen. Banyak aktivitas manusia tak lepas dari listrik. Keamanan dalam pemakaian listrik harus diutamakan. Rangkaian pemasangan instalasi listrik menjadi vital. Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal. Diperlukan pemahaman dan keterampilan yang benar dalam memasang rangkaian listrik.
Sayangnya, pemahaman dan keterampilan dalam merangkai rangkaian listrik dalam pembelajaran ini tak begitu dikuasai siswa. Rasa takut dan ketidakpahaman menjadi penyebab keengganan siswa untuk mempelajari rangkaian listrik ini. Apalagi bagi siswa mereka beranggapan belum perlu dan bukan urusan atau tanggung jawabnya bila di rumah. Akhirnya menyebabkan hasil belajar dan keterampilan kelistrikan dalam mata pelajaran prakarya menjadi rendah. Hal ini juga terjadi pada hampir semua kelas IX SMP Negeri 1 Jatisrono semester genap tahun pelajaran 2019/2020.
Menilik kondisi tersebut sangat perlu ditempuh metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa pada materi kelistrikan khususnya KD 4.2 membuat instalasi listrik rumah tangga. Pendekatan CTL dipandang efektif untuk meningkatkan keterampilan pada kompetensi dasar ini.
CTL (contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat(Nurhadi, 2002).
Inti dari pendekatan CTL adalah keterkaitan setiap materi atau topik pmbelajaran dengan kehidupan nyata (Rusman, 2017 : 188). Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja. Akan tetapi, bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa senantiasa terkait dengan permasalahan aktual yang terjadi di lingkungan.
Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan CTL adalah sebagai berikut. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan bermakna. Melaksanakan kegiatan inkuiri topik yang diajarkan. Mengembangkan sifat ingin tahu melalui pertanyaan. Menciptkan masyarakat belajar (diskusi, taya jawab). Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Melakukan refleksi. Melakukan penilaian.
Penerapan CTL dalam pembelajaran membuat rangkaian listrik rumah tangga adalah sebagai berikut. Siswa mengembangkan pengetahuannya tentang listrik. Siswa melakukan inkuiri untuk menemukan rangkaian listirk yang benar. Siswa bertanya jawab tentang rangkaian listrik yang benar. Siswa berdiskusi untuk menemukan dn merangkai listrik rumah tangga sederhana dan cara merangkainya. Guru memberikan model. Dalam kelompok siswa melakukan kegiatan membuat rangkaian listrik. Siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran. Guru melakukan penilaian hasil merangkai listrik.
Melalui kegiatan pembelajaran CTL siswa mampu membuat rangkaian listrik rumah tangga sederhana. Tentu saja tak lepas dari guru sebagai model dan pembimbing dalam kerja kelompok. Siswa menjadi lebih paham dan terampil merangkai rangkaian listrik rumah tangga sederhana. Ketelitian dan kehati-hatian sangat nampak dalam proses kegiatan, karena kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan CTL mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam merangkai listrik rumah tangga. Pemebelajaran KD 4.2 ini semakin eksis dengan hasil pembelajaran yang turut meningkat pada siswa kelas IX semester genap SMP Negeri 1 Jatisrono tahun pelajaran 2019/2020.
Oleh
Danang Sarwodi, ST.
guru prakarya SMP Negeri 1 Jatisrono