Praktikum Tingkatkan Motivasi dan Kemandirian dalam Pembelajaran IPA

Suryadi, S. Pd Guru SMP Negeri 1 Jatisrono Wonogiri

Metode pembelajaran konvensional harus segera ditinggalakan dalam mengajar. Siswa menjadi kurang termotovasi dan tidak mandiri dengan metode lama. Guru dituntut untuk lebih mengedepankan metode belajar yang melibatkan anak berperan aktif  dalam pembelajaran. Dengan metode konvensional atau ceramah saja hasil belajar siswa menjadi rendah, karena siswa tidak termotivasi dan kurang mandiri. Hal ini juga terjadi pada siswa kelas VII semester gasal SMP Negeri 1 Jatisrono tahun pelajaran 2019/2020.

Masalah belajar tersebut terjadi pada KD mengklarifikasikan makluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati. Dari masalah yang muncul guru dituntut menerapkan metode yang mampu memotivasi dan membuat siswa mandiri dalam belajar. Untuk itu guru memilih metode praktikum agar kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan. Praktikum dilakukan di laboratorium sekolah.

Baca juga:  “Patrick si BilBul” Tingkatkan Hasil Belajar Matematika

            Sebagaimana dikemukakan oleh Villani ( 1992 ) Permasalahan sains yang dialami siswa, seharusnya dipecahkan dengan cara melakukan kegiatan eksperimen laboratorium. Siswa dapat memecahkan masalah sains dengan cara menghubungkan hasil observasi atau eksperimen dengan konstruksi teoritis yang dimilikinya sehingga siswa dapat membangun struktur konsepnya dengan baik.

Menurut Mc. Donald dalam Sardiman  ( 1994: 73 ) Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap dengan adanya tujuan,

iklan

            Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegitan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki atau subjek belajar itu dapat tercapai. ( Sardiman, 1994: 75 )

Baca juga:  Finger Painting Tingkatkan Keterampilan Motorik Halus Siswa

            Pratikum memberi suasana baru dalam pembelajaran, siswa bisa mengkonstruksikan teori yang dengan kegiatan praktik langsung menggunakan peralatan pratikum. Mereka bisa mengamati masalah sains dan berdiskusi langsung dengan teman – temannya.

 Kemandirian belajar menurut Herman Holstein ( 1986 ) adalah mengarahkan murid agar berperan serta dalam memilih dan menentukan apa yang akan dipelajarinya dan cara serta jalan apa yang akan ditempuhnya dalam belajar. Dengan demikian tugas guru adalah mengarahkan yang berangsur – angsur semakin berkurang, namun dibalik itu tugas guru yang penting sesungguhnya ialah merencanakan dan mempersiapkan situasi belajar mandiri sehingga apa yang dicapai siswa sebenarnya sesuai dengan yang direncanakan dan diinginkan oleh guru.

            Penerapan praktikum dalam belajar pembelajran IPA siswa diarahkan untuk menyiapkan bahan untuk pembelajran. Kemudian mereka diajak untuk mengamati sendiri atau berkelompok bersama dengan teman – temanya. Melalui kegiatan observasi atau praktik secara langsung mereka akan menemui beberapa permasalahan dan belajar untuk memecahkannya permasalah tersebut secara mandiri. Sejatinya pembelajaran pratikum menurut siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran keaktifan siswa dituntut sejak proses menyiapkan maupun dalam melaksanakan pembelajaran. Hal tersebut merupakan arah meningkatkan kemandirian siswa.

Baca juga:  GBL Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

            Pembelajaran pratikum menghadirkan nuansa baru yang berbeda dari metode pembelajaran konvensional. Jika seorang guru dapat mengelola kelas agar pembelajaran terasa lebih menyenangkan sehingga motivasi siswa akan semakin meningkat. Hasil belajar pun turut meningkat.

Oleh: Suryadi, S. Pd

Guru SMP Negeri 1 Jatisrono Wonogiri

 

 

    

iklan