115 Anak Gizi Buruk di Temanggung Dapat Tambahan Makanan dari Baznas Temanggung

Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Temanggung menyerahkan bantuan makanan tambahan kepada 115 anak balita yang mengalami gizi buruk.

JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG – Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan makanan tambahan kepada 115 anak balita yang mengalami gizi buruk akibat pandemi COVID-19.

Ketua Baznas Kabupaten Temanggung Djundardo di Temanggung, Jumat, mengatakan kegiatan yang dikemas dalam program pentasharufan pemberian makanan tambahan (PMT) menyasar 115 balita dari keluarga miskin yang mengalami gizi buruk, dampak pandemi COVID-19 .

Ia menyebutkan bantuan makanan tambahan itu, berupa paket susu kering senilai Rp2.500.000 setiap anak.

Satu paket berisi tiga boks susu yang cukup dikonsumsi selama tiga bulan. Dengan bantuan susu tersebut diharapkan bisa memperbaiki kebutuhan gizi penerima sehingga badan dapat tumbuh dan berkembang secara normal, sehat, dan cerdas.


Baca juga:  Dewan tak Hanya Kontrol Saspras Tapi Juga Kesejahteraan Guru

Dia menjelaskan bantuan PMT yang disalurkan tersebut, awalnya merupakan program pengadaan jambanisasi (WC) dalam membantu tugas pemerintah untuk mendukung terwujudnya rumah sehat di Kabupaten Temanggung.

Namun, karena ada yang lebih mendesak maka Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung mengajukan perubahan kegiatan menjadi program PMT.

“Program ini sebenarnya untuk jambanisasi rumah warga miskin, namun karena COVID-19 tidak dapat dilaksanakan, akhirnya dialihkan untuk tasharuf PMT,” katanya.

Ia menyampaikan pemberian bantuan dilaksanakan bekerja sama dengan puskesmas mendatangi langsung para penerima karena masih pandemi COVID-19 yang belum memungkinkan untuk mengumpulkan penerima secara bersama-sama di satu tempat.

Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Titik Zuliyati menjelaskan berdasarkan pendataan jumlah balita gizi buruk di daerah itu mencapai 115 anak, tersebar merata di 20 kecamatan.

Baca juga:  Ribuan Petani Tembakau dan APTI Akan Unjuk Rasa di Jakarta Tuntut Pengaturan Impor Tembakau

Ia menyampaikan akibat pandemi COVID-19 keberadaan posyandu juga tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga kebutuhan gizi masyarakat kurang terpantau.

“Kita harapkan para kader posyandu aktif turun lapangan memantau kondisi gizi keluarga miskin apa sudah tercukupi atau belum. Jika belum hendaknya segera dilaporkan kepada pemerintah supaya segera tertangani,” katanya. (fid/ant)