SMPN 6 Temanggung Lakukan Simulasi Sekolah Tatap Muka

JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG – SMP Negeri 6 Temanggung, Jawa Tengah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala SMP Negeri 6 Temanggung Muhammad Bani Sukron di Temanggung, Senin, mengatakan simulasi pembelajaran tatap muka berlangsung 3 hari pada tanggal  2 sampai 4 November 2020.

Dalam simulasi tersebut setiap siswa yang akan masuk sekolah diukur suhu badannya, mereka wajib mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang telah disediakan di depan kelas-masing.

“Anak-anak juga wajib mengenakan masker yang telah diberikan sekolah. Kami telah memberikan masker kepada 748 siswa, masing-masing anak 2 masker,” katanya.


Sukron mengatakan simulasi pembelajaran tatap muka dimaksudkan untuk mempraktikkan mekanisme pembelajaran tatap muka manakala dilakukan pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Baca juga:  Dosen dan Mahasiswa KKN UPGRIS adakan Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan Aplikasi Canva dan Teknologi AI bagi Perangkat Kelurahan Tambangan

“Simulasi kita bagi dalam 3 tahap. Hari pertama untuk siswa kelas IX, kemudian hari kedua kelas VIII dan hari ketiga kelas VII. Kapasitas ruang yang tadinya 32 siswa per kelas, kita kurangi maksimal 16 siswa per kelas,” katanya

Menurut dia sebelum menyelenggarakan simulasi pembelajaran tatap muka, pihak sekolah telah menyosialisasikannya kepada orang tua siswa.

Ia menuturkan dalam simulasi ini siswa yang tidak dapat menjangkau sekolah dengan jalan kaki harus diantar oleh keluarga, wajib memakai masker sejak keluar rumah, bawa bekal makanan sendiri, dan tidak diperkenankan jabat tangan dengan guru maupun teman.

Waktu pembelajaran pada simulasi hanya berkisar 4 jam dimulai pukul 07.00-11.20 WIB. Jika didapati siswa dengan suhu badan tinggi tidak diperkenankan mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka.

Baca juga:  Mahasiswa Unnes Tuntut Transparansi Keuangan Kampus

“Selama waktu pembelajaran, diberikan waktu istirahat sekali agar bisa memakan bekal yang dibawa masing-masing. Bagi siswa yang suhu badan tinggi, kita pulangkan dan koordinasikan dengan puskesmas setempat untuk menindak lanjuti,” katanya. (fid/ant)