Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini maka tidaklah mungkin lagi seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada para siswanya. Jikapun dipaksakan untuk dapat terlaksananya maka guru akan mengambil jalan pintas yaitu mengajarkan secara terburu-buru dengan metode ceramah. Akibatnya, siswa mungkin akan memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan, meliputi keterampilan memformulasikan hipotesis, menamakan variabel, mengontrol variabel, membuat definisi yang operasional, melakukan eksperimen, menginterpretasi data, dan melakukan penyelidikan (Semiawan dkk dalam Noehi Nasution, 2007:1.8).
Berkaitan dengan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, guru harus mempunyai cara yang baik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Solusi intervensi yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan rendahnya pemahaman peserta didik yang berpengaruh pada rendahnya hasil evaluasi yaitu dengan penggunaan alat peraga yang lebih menarik berupa papan tabel perkalian dengan desain sederhana namun lebih menarik dan inovatif.
Alasan penggunaan alat peraga pada pembelajaran pelajaran Matematika yaitu agar peserta didik dapat belajar secara langsung yang dipelajarinya sehingga akan mempertajam daya ingat peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Selain itu juga agar peserta didik senang dan tertarik untuk belajar matematika. Hal ini mengutip pendapat Suherman dkk. (2003:203) yang mengungkapkan bahwa dengan alat peraga akan diperoleh: “Proses pembelajaran termotivasi, baik guru maupun murid, minatnya akan timbul untuk belajar. (1) rasa senang, terangsang dan tertarik terhadap proses pembelajaran; (2) konsep abstrak tersajikan dalam bentuk konkret dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan proses pembelajaran akan lebih bermakna.”
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa keberadaan alat peraga baik berupa benda-benda realita maupun berupa model sangat diperlukan untuk mengkonkretkan sesuatu yang abstrak. Jika hal demikian dilakukan maka akan bisa meningkatkan motivasi, rasa senang dan ketertarikan terhadap proses pembelajaran sehingga menjadi lebih bermakna.
Ide dasar penggunaan alat peraga papan tabel perkalian ini berdasarkan sulitnya pemaham anak terhadap materi luas bangun datar terutama sulitnya anak dalam memahami konsep perkalian ini dipengaruhi sering pembelajaran matematika hanya menggunakan simbol-simbol yang menekankan anak untuk lebih menalar dan menghafal daripada mencoba atau bereksperimen dengan media/ alat peraga yang disiapkan guru. Sehingga pemahaman anak akan cepat hilang.
Alat peraga papan tabel perkalian ini didesain dalam bentuk model yang diadopsi dari gambar cara mudah berhitung Matematika seperti yang sudah ada pada buku siswa. Bentuk ini akan lebih memberi kesempatan peserta didik untuk bisa mengaktifkan beberapa indera sekaligus seperti paraba dan penglihatan. Penggunaan alat ini sangatlah mudah. Siswa tinggal memasang angka-angka pada tabel sesuai petak-petak yang tersedia. Pada kegiatan ini terjadi proses berpikir yang dilakukan melalui sebuah tindakan. Dengan demikian maka daya ingat peserta didik akan mampu ditingkatkan yang pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Dengan penerapan Papan Tabel Perkalian Mudah pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Tlagawera menunjukkan adanya peningkatan pemahaman anak dalam mempelajari materi luas bangun datar khususnya pada operasi hitung perkalian. Hal tersebut disebabkan penerapan pataperdah dapat membangkitkan keingintahuan dan kerja sama di antara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan pada saat pembelajaran berlangsung sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna. Penggunaan alat peraga model Papan Tabel Perkalian Mudah terbukti mampu meningkatkan hasil belajar.
Oleh: M Fathul Ulum, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 2 Tlagawera, Kec. Banjarnegara Kab. Banjarnegara
