Matematika adalah pelajaran yang paling sering dianggap momok oleh sebagian besar siswa. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Di samping itu hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika yang cenderung rendah dibandingkan mata pelajaran yang lain.
Hasil belajar Matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Binorong pada Tahun Pelajaran 2019/2020 pada materi nilai tempat bilangan belum sesuai harapan. Hal ini dibuktikan dengan nilai ulangan harian siswa hanya memperoleh nilai rata-rata 60 sedangkan KKM yang ditetapkan adalah 70. Dari 12 siswa, yang belum mencapai KKM sebanyak 9 siswa atau 75%. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan beberapa faktor, antara lain : 1) Siswa belum dilibatkan untuk aktif dalam pembelajaran, 2) Metode pembelajaran kurang bervariasi, 3) Siswa merasa pembelajaran tidak menarik dan membosankan. Maka dari itu guru mencari cara agar pembelajaran lebih menyenangkan, siswa menjadi semangat dan aktif sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat terpenuhi.
Salah satu cara untuk mengatasi kondisi tersebut guru menggunakan media pembelajaran Sedotan dan Kantong Bilangan ( SKB ). Media pembelajaran SKB merupakan suatu alat sederhana yang ditujukan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi nilai tempat bilangan dalam Matematika. Media ini berbentuk segi empat dengan tiga kotak yang menempel atau disebut dengan kantong bilangan.
Media pembelajaran menurut Gagne dan Briggs (Azhar Arsyad 2002:4) adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Untuk memahami konsep abstrak siswa memerlukan benda-benda konkret sebagai perantara atau visualisasinya. Menurut Hamalik (2002 : 55), hakikat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan melalui aktifitas, praktik dan pengalaman. Melalui penggunaan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk konkret yang dapat dilihat, dipegang, dicoba sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Media pembelajaran Sedotan dan Kantong Bilangan (SKB) dibuat berbentuk kotak dengan tiga kantong yang menempel dibagian tengah kotak utama. Sedangkan sedotan sendiri digunakan sebagai pengisi kantong-kantong yang tersedia sebagai indikator jumlah bilangan yang akan dihitung. Apabila satu sedotan diletakkan pada kantong yang bernilai tempat ratusan, maka nilai satu sedotan tersebut adalah seratus. Begitu juga bila sedotan tersebut diletakkan pada kantong nilai tempat puluhan maka satu sedotan tersebut bernilai sepuluh dan seterusnya. Penggunaan media pembelajaran Sedotan dan Kantong Bilangan (SKB) sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memasukkan sedotan sesuai dengan nilai angka yang akan kita hitung kemudian masukkan atau ambil sedotan lagi sesuai dengan nilai angka yang digunakan sebagai angka penambah, pengurang, pengali ataupun pembaginya.
Setelah menerapkan model pembelajaran menggunakan media pembelajaran Sedotan dan Kantong Bilangan (SKB) siswa menjadi aktif, semangat, senang, dan tidak bosan mengikuti pembelajaran. Hasil belajar juga meningkat seperti yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa meningkat dari semula hanya 25% siswa tuntas belajar meningkat menjadi 83,3% mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 80. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran menggunakan media pembelajaran Sedotan dan Kantong Bilangan (SKB) dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran Matematika materi nilai tempat bilangan siswa kelas 1 SD Negeri 3 Binorong Kecamatan Bawang, Banjarnegara.
Oleh :
Ida Eliza Dwijayanti, S.Pd.SD.
Guru SDN 3 Binorong, Kec. Bawang – Kab. Banjarnegara