Kalau bicara matematika, pasti tidak lepas dari angka-angka. Siswa kadang sudah merasa jenuh dulu kalau disuruh menghitung,apalagi yang dihitung sesuatu angka yang tidak utuh. Bilangan pecahan misalnya, siswa harus paham berbagai bentuk pecahan, kemudian bisa melakukan opersai hitung pecahan dengan benar. Ini yang sering sekali dialami oleh siswa kelas VI SD Negeri 1 Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Jika pelajaran matematika berlangsung masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran dengan alasan yang beraneka ragam. Kita selaku pendidik harus bisa mengatasi hal tersebut, dan mencari metode yang tepat untuk membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, khususnya matematika.
Penggunaan BBM adalah salah satu cara untuk mengatasi kurangnya aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Apa itu BBM ? Benda-Benda Manipulatif (BBM) adalah suatu benda yang dimanipulasi oleh guru dalam menyampaikan pelajaran matematika agar siswa lebih mudah memahami sebuah konsep (Rahmawati, 2008). Benda manipulatif adalah alat bantu untuk menyampaikan atau menjelaskan konsep matematika dengan menggunaan benda konkrit tertentu yang akan membantu siswa dalam merepresentasikan sebuah konsep dengan benar. Dengan benda manipulatif diharapkan siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, untuk bisa memahami sebuah konsep matematika yaitu tentang pecahan bilangan. Manipulasi dan model matematika adalah alat yang sangat penting untuk membuat siswa dalam mengkomunikasikan ide dan konsep matematika (Marno, 2006:11). Dalam penggunaan benda manipulatif mampu memfasilitasi siswa dalam belajar matematika, selain kemampuan mengenal, memahami, dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematika, kemampuan menyelesaikan masalah matematika, kemampuan bernalar matematika, dan kemampuan melakukan koneksi matematika.
Benda benda manipulatif yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif baik mental maupun motorik yang berkaitan dengan bahan kajian konsep pecahan untuk siswa kelas VI adalah benda konkret dan benda semi kongkret. Benda konkret yaitu benda-benda yang ada di lingkungan anak yang mempunyai bentuk teratur, misalnya : buah apel, kue tart, sedotan dan lain-lain. Benda semi kongkret, misalnya dengan menggunakan lembar kertas yang dibentuk persegi, persegipanjang, lingkaran dan benda lainnya yang memiliki bentuk teratur. Dengan menganggap selembar kertas itu sebagai 1 bagian utuh. Belajar dengan memanipulasi dapat meningkatkan pemahaman konsep dan pada gilirannya waktu yang dihabiskan dalam pembelajaran manipulasi benda dan model menanamkan ingatan yang lama dari keyakinan siswa dan memperdalam pemahaman matematika.
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa penggunaan alat peraga pada pembelajaran matematika baik yang bersifat langsung maupun tiruan sudah cukup optimal. Hal ini dialami pula oleh siswa SD Negeri 1 Kebutuhjurang. Dari hasil observasi kemampuan siswa dalam memahami konsep pecahan pada siswa sudah mulai meningkat, dan yang terpenting siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan benda manipulatif lebih baik dari pada pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan pembelajaran konvensional. Siswa bersikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan benda manipulatif dengan alasan antara lain pembelajaran matematika dengan menggunakan benda manipulatif dapat mendorong mereka untuk lebih aktif dan terlibat langsung dalam belajar, lebih bersemangat dan menimbulkan perasaan senang, dan mereka menjadi lebih paham terhadap konsep yang dipelajari karena hasil menemukan sendiri, memperoleh ilmu serta pengalaman baru sehingga wawasan menjadi lebih luas.
Oleh : Ribut Ari Budiarti, S.Pd.SD.
SD Negeri 1 Kebutuhjurang-Pagedongan-Banjarnegara