Aksi kearifan lokal Jogo Tonggo , Tangani Masalah Pandemi covid19

Dra. Widiastuti Nugroho

         Masyarakat Indonesia masih dalam masa Pagebluk Covid 19 yang mulai menghantam Indonesia sejak awal bulan Maret tahun 2019.  Pandemi Covid19 datang dan menerjang dengan tanpa peduli pada apapun kelas sosial dan budaya masyarakatnya. Keberadaan wabah ini telah merenggut perasaan aman masyarakat, aktivitas sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan keagamaan  seperti komunikasi langsung, bekerja di kantor, berdagang, belajar di sekolah hingga beribadah harus dibatasi ketat bahkan ditutup. Kebijaksanaan pembatasan dan penutupan beberapa sektor kehidupan oleh pemerintah ini mengakibatkan sebagian warga masyarakat yang berdagang merubah strategi dengan cara berjualan secara online dan melayani di tempat dengan pembatasan jumlah pembeli menyesuaikan aturan yang ada, pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring, semua itu dilakukan guna mencegah terjadinya kerumunan dan penularan virus Covid 19.

          Namun demikian, terjadi peningkatan kasus di wilayah Jawa Tengah sampai dengan pertengahan Juni 2021 dengan total kasus mencapai 237.479 kasus. Situasi tersebut  mendorong Gubernur Jateng menggagas program Jogo Tonggo. Jogo Tonggo merupakan gerakan kearifan lokal untuk menjaga antar tetangga, saling bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi pandemi. Sejak pandemi ini masyarakat semakin menguatkan tumbuhnya spirit gotong royong dan persatuan masyarakat melalui adat istiadat Jogo Tonggo. Baik kelompok masyarakat maupun warga  tergugah kepeduliannya untuk bersama-sama menggalang aksi solidaritas bantuan sosial baik berupa uang, makanan, dan lain-lain meskipun berbagai bantuan dari pemerintah telah digelontorkan.

Baca juga:  Role Playing Tingkatkan Kompetensi Pemanduan Wisata

Adat istiadat Jogo Tonggo sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu. Adat istiadat Jogo Tonggo erat kaitannya dengan pemberdayaan komunitas yang berbasis kearifan lokal. Dalam pembelajaran sosiologi, kelas XII semester 2 siswa mempelajari tentang Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal. Menurut Subiyantoro, kearifan lokal adalah perangkat pengetahuan dan praktik-praktik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan dan atau kesulitan yang dihadapi dengan cara baik dan benar(Annisa Nur Rohmah dan Istiana, 2016). Wujud kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa pengetahuan dan praktik-praktik yang berupa pola-pola interaksi dan pola-pola tindakan. Pada pembelajaran sub bab kearifan lokal, peserta didik kelas 12 IPS2 mencoba membuat kerja kelompok untuk melakukan observasi partisipasi tentang Aksi kearifan lokal Jogo Tonggo dalam menangani dampak covid di daerah tempat tinggalnya masing-masing.

Baca juga:  Alternatif Pembelajaran PKKR di Masa Pandemi

Dengan adanya aksi Jogo Tonggo, para warga diharapkan bisa menjaga antar tetangga, saling bahu membahu dan bergotong royong untuk menangani dampak pandemi covid 19. Menurut Sudrajat gotong royong adalah sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan pihak lain,untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan(Sudrajat, 2014) Gotong royong tumbuh dari kita sendiri dan perilaku penduduk. Rasa kebersamaan ini muncul, dikarenakan adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk menunjang beban yang sedang dipikul.


Berdasarkan hasil observasi partisipasi siswa kelas 12 IPS 2, mereka memberi gambaran bahwa Aksi Jogo Tonggo dilakukan oleh seluruh warga RT yang tergabung dalam kelompok bapak-bapak seRT, Ibu-ibu PKK RT dan kelompok karang taruna. Kelompok bapak-bapak RT menggalang dana untuk pembelian desinfectant dan alat penyemprot. Remaja Karang taruna termasuk siswa tersebut melakukan penyemprotan disinfectant ke rumah-rumah warga. Ibu-ibu PKK RT mengadakan umbrukan uang untuk membeli bahan-bahan kebutuhan sehari-hari,seperti beras,sayur,telur dll bagi warga yang terdampak pandemi termasuk yang menjalani isoman.Namun bila ada warga yang mau memberikan bantuan secara pribadi dipersilahkan.

Baca juga:  Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa

 Adanya aksi Jogo Tonggo mampu membuat kebersamaan warga masyarakat menjadi lebih baik karena saling bahu membahu selama pandemi Covid 19 sehingga kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat  dapat berjalan dengan baik. Selain itu, aksi Jogo Tonggo juga dapat meminimalisasi dampak dari pandemi Covid 19.

 

oleh

Dra. Widiastuti Nugroho

Guru SMA Negeri 1 Wonogiri