Analisis Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Bilangan Bulat Secara Daring

Budi Restia Indah, S.Pd, M.Si Guru SD Negeri 2 Gondang Kec. Cepiring Kab. Kendal

JATENGPOS.CO.ID,  Sudah hampir dua tahun  ini dunia  dilanda Covid-19, di era pandemic ini menuntut inovasi disegala bidang. tak terkecuali pendidikan. Hampir seluruh sekolah hingga universitas mengubah proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau remote learning. Di sinilah pentingnya orangtua, guru, dan murid bersinergi untuk mengoptimalkan pembelajaran melalui penggunaan teknologi. “Sekolah perlu terus membuka diri pada perubahan, guru jangan segan beradaptasi dengan kebaruan.” Cuitan Najwa Shihab  itu sangat relevan, terlebih dalam kondisi sekarang. Murid bisa belajar secara daring dengan pendampingan guru, sementara orangtua bisa membantu memonitor perkembangan belajar anak.

Pelajaran matematika dipandang sebagai bagian ilmu-ilmu dasar yang berkembang pesat baik isi-isi maupun aplikasinya serta dapat menumbuhkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemampuan bekerja sama yang efektif (Roestiyah, 2008:96). Namun kenyataan menunjukkan bahwa hingga saat ini hasil belajar matematika belum menunjukkan hasil yang memuaskan, khususnya pada materi operasi hitung bilangan bulat yang meliputi konsep penjumlahan, pengurangan , perkalian dan pembagian bilangan positif dan negative yang terlalu abstrak sehingga siswa absurd dan kesulitan memahami konsep operasi bilangan bulat. Faktor penyebab siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal bilangan bulat antara lain : tidak tahu sama sekali cara mengoperasi dan penurunan soal, belum mengerti materi bilangan bulat, tidak memahami konsep penyelesaian soal, belum memahami cara menentukan hasil akhir pada soal, dan kurang memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan latihan penyelesaian soal.

Baca juga:  Peer Tutoring Tingkatkan Aktivitas Belajar Calistung

Menurut (Abdullah, 2014 : 86), orangtua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya,. Peran orang tua dalam memberikan pendampingan pendidikan  bagi anak-anak di era pandemic seperti saat ini sangat penting untuk keberhasilan pendidikan anak  Pendampingan yang dapat dilakukan orangtua terhadap  pembelajaran anak secara daring, misalnya dengan cara menyiapkan sarana dan prasarana untuk pembelajaran daring, seperti: handphone dan  kuota belajar, menyediakan waktu untuk mendampingi anak belajar, menjaga kesehatan anak, memberi perhatian, membantu anak ketika mengalami kesulitan belajar dan lain-lain.

Penanaman konsep operasi hitung bilangan bulat yang biasa dilakukan adalah menggunakan pendekatan garis bilangan dan pendekatan pola bilangan (model maju mundur dan anak panah).


Baca juga:  Scramble Tingkatkan Kompetensi Belajar Mulok Dawet Ayu Banjarnegara

Menurut Adi Wijaya (2009:11), teknik tersebut masih memiliki kelemahan yaitu munculnya masalah dimana, siswa masih sulit membedakan simbol negatif yang berfungsi sebagai tanda suatu bilangan atau simbol negatif sebagai operasi pengurangan. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi pembelajaran untuk mengatasi permasalahan ini. Untuk menjawab permasalahan tersebut, guru dan orang tua selaku pembimbing belajar di rumah bisa menggunakan media Motul untuk pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Media Motul merupakan media yang memanipulasi garis bilangan dengan menggunakan aplikasi berbasis Microsoft Power Point. Garis bilangan dimanipulasi dengan jalan raya yang dilengkapi bilangan bulat berderet seperti garis bilangan serta mobil balap sebagai media penanaman konsepnya. Pembelajaran dengan menggunakan media Motul dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, karena media Motul dapat menggiring pola berpikir siswa dari yang konkret, semi abstrak, dan kemudian dapat mengembangkan pikiran secara abstrak. Sehingga siswa mudah mempelajari konsep operasi hitung bilangan bulat.. Aturan dalam permainan media ini antara lain, a) pergerakan mobil diawali dari titik nol, b) bilangan positif ditandai dengan bergerak ke arah kanan, c) bilangan negatif ditandai dengan bergerak ke arah kiri, d) penjumlahan ditandai dengan mobil bergerak maju, e) pengurangan ditandai dengan mobil bergerak mundur, dan f) jika setelah penjumlahan atau pengurangan bertemu dengan bilangan negatif mobil berbalik arah.

Baca juga:  Gadget Vs Permainan Tradisional

Oleh : Budi Restia Indah, S.Pd, M.Si

Guru SD Negeri 2 Gondang Kec. Cepiring Kab. Kendal