JATENGPOS.CO.ID.JAKARTA- Mengapresiasi media peduli wisata Kementerian Pariwisata menggelar Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI), 11 Desember 2017. Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Sesmen Kemenpar Ukus Kuswara, Deputi BPDIP Dadang Rizky Ratman, dan Staf Khusus Bidang Komunikasi, Don Kardono menghadiri acara tersebut yang diadakan di Balairung Soesilo Sudarman, Kementerian Pariwisata Jakarta.
APWI merupakan apresiasi bagi pewarta pariwisata oleh Menteri Pariwisata terhadap karya tulisan dan tayangan televisi terbaik. Kegiatan ini berlangsung sejak tahun 2003, dan mendapat sambutan yang sangat positif dari berbagai media cetak, media on-line, blogger dan stasiun TV.
Tema APWI 2017 adalah “Pesona 10 Destinasi Pariwisata Prioritas sebagai Bali Baru”, sebagai upaya mengenalkan potensi 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Kawasan Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Lombok), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Morotai (Maluku Utara).
Peserta merupakan pewarta wisata se-Indonesia yang mengirimkan karya feature dan tayangan program pariwisata di stasiun televisi yang sudah dipublikasikan pada periode bulan Januari 2017 hingga bulan September 2017. Dibuktikan dengan penerbitan surat kabar, link berita dan copy tayang.
Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2017 diselenggarakan dengan total hadiah Rp 200 Juta untuk pemenang juara 1 sampai harapan 2 dari 5 (lima) kategori. Panitia menyebutkan total 187 materi masuk ke redaksi untuk bertanding mendapatkan posisi terbaik, yaitu :
1. Kategori Surat Kabar (30 artikel)
2. Kategori Majalah (31 artikel)
3. Kategori Media On-line (76 artikel)
4. Kategori Blogger (14 artikel)
5. Kategori Televisi (36 tayangan)
Menpar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap acara APWI. Sebagai bentuk apresiasi Menpar juga mengumumkan total hadiah APWI tahun 2018 akan dinaikkan menjadi 500 juta dengan kategori best of the best sebesar 100 juta Rupiah, tema tahun 2018 adalah Transformasi Pariwisata dengan topik Destinasi Digital.
Menpar AY menitipkan pesan kepada media, “Ingatkan terus kami agar Atraksi di 10 Destinasi Prioritas harus kelas 1 di dunia, bandara di Destinasi Prioritas harus menjadi international airport, dan Amenitas di 10 Bali Baru harus kelas dunia”
Menpar dalam sambutannya juga menjelaskan mengenai 3P dalam Pariwisata yang terdiri atas:
1. *Proximity*, kalau di telekomunikasi, semakin dekat akan semakin padat trafficnya. Kalau di Pariwisata, border tourism kita hanya 20%, di negara lain border tourism bisa 50%.
2. *Purchasing Power*, kalau harga turun, maka daya beli masyarakat akan naik, Contoh: Hot Deal, yaitu Airlines+Akomodasi+Atraksi menjadi 1 bundel harga yang membuat paket wisata jadi lebih terjangkau.
3. *Portability*, wisman dan wisnus itu mobile, tapi akomodasi itu statis di 1 tempat. Maka adakanlah akomodasi yang bisa mudah didirikan di tempat-tempat baru seperti Caravan, Glam Camp dan Home Port.
Menpar mencontohkan juga bagaimana Generasi Pesona Indonesia telah membuktikan bagaimana cara beradaptasi dengan zaman, dengan cara membuat *Destinasi Digital* (Pasar Karetan, Pasar Pancingan, Pasar Siti Nurbaya, Pasar Baba Boen Tjit, Pasar Tahura, Pasar Mangrove, Pasar Kaki Langit).
Destinasi Digital tersebut telah sesuai dengan ekonomi model baru, yaitu Esteem Economy, di mana model dari tindakan ekonomis seseorang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan likes, comment, repost dan interaksi positif di jejaring sosial (Instagram, Facebook, Twitter). Maka Destinasi harus Digital, harus Instagrammable, untuk menyesuaikan dengan Esteem Economy.
Acara ditutup dengan D’Massive tampil menjadi hiburan ajang penghargaan tersebut.(*/jan)