JATENGPOS.CO.ID, – Seni mempunyai padanan kata techne (Yunani), ars (Latin), kuns (Jerman) dan art (Bahasa Inggris). Kesemuanya mempunyai pengertian yang sama yakni ketrampilan dan kemampuan, yang didalamnya terdapat nilai estetis (keindahan), etis dan nilai praktis. Jika membaca atau mendengar kata seni, tentunya kita akan membayangkan dengan hal-hal yang indah dan menyenangkan. Apalagi jika pembelajaran tersebut membuat peserta didik senang dan tertarik, karena pada hakekatnya manusia memiliki kecakapan untuk mengapresiasi pada suatu keindahan. Belajar ekonomi akuntansi membutuhkan ketekunan, ketelitian, serta latihan yang kontinyu. Sehingga apresiasi tersebut menghasilkan suatu produk informasi keuangan.
Peserta didiksebagian besar menganggap bahwa mata pelajaran Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit di pelajari, karena dalam mata pelajaran Ekonomi berisi dua materi pembelajaran yaitu Ekonomi dan Akuntansi. Peserta didik sudah membayangkan kalau belajar ekonomi akuntansi sangatlah rumit dan membosankan karena harus menghitung angka-angka yang banyak, membuat kolom-kolom dan menyusun laporankeuangan dalam waktu yang lama. Ini dikarenakan peserta didik inginnya yang instan tidak memerlukan suatu proses pembelajaran. Padahal suatu proses pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Akibatnya dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mata pelajaran Ekonomi sering tidak menjadi mata pelajaran pilihan bagi peserta didik.
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan dengan suatu cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan dan penafsiran terhadap hasil-hasilnya (Kardiman, 2006:2). Sehingga dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik diajak mempelajari mata pelajaran ekonomi akuntansi dengan melakukan latihan-latihan yang kreativ dan menyenangkan.
Seni dalam belajar mata pelajaran ekonomi akuntansi terdapat pada kata “creative skill and ability“. Maksud kata tersebut adalah akuntan dalam melaksanakan tugasnya sebagai akuntan sering menggunakan pengetahuan, kemampuan, dan kreativitasserta pengalamannya dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.Seni praktik proses pembelajaran akuntansi yang pertama, peserta didik bisa melakukan seni pencatatan dengan mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terlebih dulu dianalisis dan dicatat pada buku jurnal, pengertian jurnal adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut nama akun dan jumlah yang harus didebit dan dikredit. Sehingga catatan transaksi keuangan akan menjadi rapi dan indah untuk diinformasikan kepada pihak yang membutuhkan.
Kemudian seni dalam akuntansi berikutnya melakukan penggolongan akun-akun ke dalam suatu daftar yang disebut buku besar. Buku besar tersebut meliputi dua kelompok akun, yaitu akun riil dan akun nominal. Oleh sebab itu daftarnya akan jelas dan mudah dalam menginformasikan data keuangan tersebut. Berikutnya seni meringkasdata keuangan dengan cara-cara tertentu yaitu melalui tahap pengikhtisaran dan tahap pelaporan. Tahapan iniakan memudahkanuntuk menyusun informasi laporan keuangan serta lebih praktis.
Dengan demikian peserta didik yangmemahami akuntansi, tidak hanya dituntut keahlian atau kepandaian, tetapi juga instingdan kreativitas pribadi untuk menyelesaikan suatu persoalan. Seni dalam akuntansi berupa pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan suatucara tertentu. Keindahan sebagai hasil produk seni akan tampak dalam produk akuntansi yang dicatat dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan yang disajikan secara rapidan praktis akan lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.
Yoshida Mayawati, S.Pd
Guru Ekonomi
SMA Negeri 2 Wonogiri