JATENGPOS.CO.ID, Pandemi Covid-19 yang mulai menyebar awal tahun 2020 berdampak pula pada dunia pendidikan, kebijakan pemerintah dalam kegiatan pembelajaran yaitu dilaksanakan secara jarak jauh/PJJ atau belajar dari rumah/BDR. PJJ adalah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa yang tidak dilaksanakan secara tatap muka di sekolah, PJJ dilaksanakan dengan menggunakan media berbasis TIK dengan aplikasi tertentu secara daring. Media yang digunakan guru dapat melalui whatshap, google classroom, google meet, Zoom, Microsoft Teams.
Awal semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di SMAN 1 Randublatung kabupaten Blora, ada keseragaman penggunaan media dalam pembelajaran secara daring yaitu menggunakan google classroom dengan akun belajar Kemendikbud, classroom dengan akun belajar Kemendikbud ini sangat bagus dan efisien dalam penggunaanya, memudahkan guru dalam menyampaikan materi, memberikan tugas/kuis, dan melaksanakan penilaian karena dapat berkolaborasi dengan kontens lain seperti google meet, google form, google drive dan lainnya, namun masalah dalam PJJ masih dirasakan sebagian besar guru karena kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, sementara implementasi kurikulum-2013 harus bisa menciptakan pembelajaran yang aktif.
Pembelajaran aktif adalah metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, pembelajaran aktif mengkondisikan siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran (Warsono, 2016). Learning by doing akan memberikan hasil yang lebih baik dan bermakna daripada siswa hanya mendengarkan penjelasan satu arah dari guru. Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan tiga model pembelajaran yaitu (1) Discovery/Inquiry Learning); (2).Problem-Based Learning/PBL); (3).Project-Based Learning/PJBL). Ketiga model pembelajaran tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan siswa.
Untuk mengatasi masalah kurangnya keaktifan siswa dalam PJJ dan untuk memperoleh pemahaman yang komprehenshif sekaligus menumbuhkan/mengembangkan karakter positif pada siswa kelas XI MIPA, dalam pembelajaran KD.3.5 yaitu menyajikan hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam pembangunan ekonomi, penulis menggunakan metode problem based learning/PBL.
Metode pembelajaran berbasis masalah/ problem based learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang berlandaskan konstruktivisme dan mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah yang kontekstual (Warsono, 2016). Langkah-langkah pembelajaran dengan metode PBL secara daring menggunakan google classroom dengan akun belajar antara lain: (1)guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang perkelompok; (2)guru membagikan masalah terkait dengan sistem, fungsi, peran pajak, kasus/soal menghitung nilai pajak kepada masing-masing kelompok; (3)masing-masing kelompok membagi tugas untuk anggotanya mencari data/referensi; (4)setiap kelompok berdiskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah, hasilnya/power point dipresentasikan secara vicon; (5)setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan tanggapan/apresiasi; (6)guru membimbing presentasi, mendorong kelompok memberikan penghargaan/masukan kepada kelompok lain; (7)guru bersama siswa membuat kesimpulan terkait hasil diskusi; (8)guru memberikan apresiasi/reward kepada siswa yang terlibat aktif dalam diskusi.
Setelah penulis menerapkan metode PBL dalam pembelajaran KD.3.5.menyajikan hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam pembangunan ekonomi, siswa kelas XI MIPA makin antusias dalam berdiskusi mengikuti KBM, kehadiran siswa 100% dan hasil penilaian dari materi tersebut 90% jauh diatas KKM. Dengan mengetahui materi tentang perpajakan diharapkan siswa menjadi warga negara yang taat dan berkontribusi aktif dalam membayar pajak.
Khusnul Khotimah, S.Pd
Guru Ekonomi
SMAN 1 Randublatung, Blora