JATENGPOS.CO.ID, – Perubahan Sosial budaya merupakan salah satu materi yang dibahas dalam mata pelajaran IPS. Selain itu IPS bidang ilmu yang dibahas antara lain humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang disajikan secara ilmiah untuk tujuan pendidikan. Menurut Prayitno (2004:25) tujuan pembelajaran IPS Pada jenjang Sekolah Dasar (SD) pada dasarnya untuk mendidik siswa agar mampu memahami fenomena sosial di lingkungan sekitar sesuai dengan bakat, minat, sebagai pondasi bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Materi IPS pada tema 9 kelas VI membahas tentang perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia. Materi ini dijabarkan dalam KD 3.2 yaitu Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.
Kegiatan pembelajaran IPS pada siswa kelas VI di SDN 02 Pododadi Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan belum bisa terlaksana dengan baik. Kegiatan pembelajaran yang terjadi cenderung hanya penyampaian dengan metode ceramah . Siswa masih terbiasa menerima materi dari penyampaian guru dan buku paket yang disediakan. Penguasaan materi IPS yang didapat siswa masih kurang dan siswa menjadi tidak bersemangat lagi dalam mengikuti proses pembelajaran akibatnya hasil nilai pada penilaian harian masih banyak yang belum tuntas. Terkait dengan permasalahan diatas salah satu cara yang digunakan untuk mengatasinya dengan memilih metode pembelajaran yang menarik.
Menurut Laode (2005:48), metode pembelajaran Portofolio merupakan salah satu metode agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu atau kelompok. Pemahaman materi bisa diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaan/tugas-tugasnya.
Adapun sintak yang dilakukan oleh seorang guru dalam menggunakan metode Portofolio adalah sebahgai berikut : Pertama, Mengidentifikasi masalah. Siswa berdiskusi tentang masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. Kedua, Mengumpulkan informasi. Siswa mengumpulkan sumber informasi melalui fasilitas perpustakaan, surat kabar, organisasi masyarakat, Internet dan sebagainya. Selanjutnya, bentuk 4 kelompok, dan setiap kelompok harus bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio. Adapun pembagian tugas meliputi Kelompok 1 bertugas menjelaskan masalah yang dikaji, Kelompok 2 bertugas mencatat semua informasi yang didapat, Kelompok 3 bertugas menyusun langkah penyelesaian masalah, Kelompok 4 bertugas memilih langkah penyelesaian yang paling tepat untuk menjawab permasalahan yang dikaji. Ketiga, Menyajikan portofolio. Tiap kelompok menyampaikan hasil pekerjaannya kepada teman dari kelompok yang lainnya dalam satu kelas. Terakhir, Melakukan evaluasi pengalaman belajar dan menarik kesimpulan bersama. Dalam melakukan kegiatan evaluasi atau penarikan kesimpulan guru memandu diskusi kelas yang merupakan hasil kesimpulan akhir dari kegiatan pembelajaran dengan metode portofolio ini.
Pembelajaran IPS dengan metode Portofolio pada siswa kelas VI SDN 02 Pododadi Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan dapat mengembangkan dan melatih sikap, nilai dan keterampilan siswa. Siswa tidak hanya menerima materi yang diberikan guru, namun siswa dapat memahami yang dipelajari dan mampu menyelesaikan pertanyaan dengan baik.Dengan metode Portofolio mampu menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna karena mereka mampu mendapatkan materi dari apa yang mereka jumpai dan diskusikan. Dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 55,20% meningkat menjadi 80,75%, dengan demikian indikator keberhasilan telah tercapai dengan baik.
Nama :Herni Deviyanti, S.Pd
Unit kerja : SDN 02 Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan
