32.2 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Nearpod dan KWL, Analytical Exposition Text Lebih Menantang

Siapa yang tidak suka mengajar kelas akselerasi? Kelas bertempatnya anak-anak pilihan nan cerdas  dengan paket lengkap karakter positif yang sudah melekat pada mereka. Menurut Scott-Hudson, orang yang cerdas pasti memiliki rasa ingin tahu tentang apapun, mereka menggunakan hasrat mereka dan mengajukan pertanyaan seperti siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, mengapa, dan bagaimana jika.

Begitulah keseharian pendidik bersama mereka ketika berkolaborasi dalam setiap pembelajaran, kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Surakarta, tahun ajar 2021/2022. Kendati demikian, tantangan mengajar di kelas ini, pendidik harus mampu mengimbangi sikap-sikap positif mereka dengan selalu update pendekatan pembelajaran dan media yang digunakan. Bagaimana tidak, mereka termasuk generasi Z yang sangat familiar dengan teknologi berbagai aplikasi. Mereka sangat lincah menggunakan beragam media sosial dan tidak segan mencari berbagai informasi termasuk materi pembelajaran dari sumber manapun. Hingga dalam proses pembelajaran, lebih layak pendidik menyebutnya sebagai ajang kolaborasi, bukan lagi student center semata.

Dan tantangan itu terasa sekali ketika tiba saatnya berkolaborasi dengan mereka dalam materi pelajaran Analytical Exposition Text. Ya, bahkan dalam pelajaran menulispun mereka tetap semangat dan siap dengan segala tingkat kesulitannya, materi yang notabene tidak disukai anak-anak seusia mereka karena tingkat analisa yang tinggi dan membutuhkan kerpercayaan diri untuk berani menyampaikan dan mempertahankan argumentasi pada isu tertentu.

Baca juga:  Google Form Tingkatkan Efektivitas Evaluasi Pembelajaran Daring Siswa

Menghadapi kelas ini, pendidik sejujurnya lebih merasa menghadapi sekumpulan pribadi-intelektual muda-bukan menghadapi anak-anak seusia mereka pada umumnya yang selalu masih perlu dimotivasi dan dipancing untuk aktif dalam pembelajaran. Istimewa bukan?

Berbagai metode sudah pernah diimplementasikan, kelas akselerasi pasti akan dengan sangat mudah menebak steps pendidik ketika mengajar. Rupanya memberikan kebaruan dalam setiap pembelajaran itu kebutuhan mereka. Efek dan fantasi fun yang membuat mereka selalu semangat mengikuti kelas pendidik. Lantas, strategi yang dapat pendidik lakukan ketika pembelajaran Analytical Exposition Text tiba adalah dengan mengajak mereka berkolaborasi dalam menulis Analytical Text menggunakan media Nearpod dan metode Know Want Learn.

Mereka antusias berlomba menulis bersama kalimat demi kalimat pada Collaboration board-salah satu fitur Nearpod. Sembari menulis, mereka dapat menyisipkan gambar dan membuat note warna-warni jika ada yang perlu diperhatikan bersama. Efek fun tetap harus menjadi bagian dari proses kolaborasi menulis sehingga mereka lupa bahwa mereka sedang belajar.

Penggunaan Nearpod terasa tepat dan semakin dinamis ketika pendidik memilih pendekatan Know Want Learn (KWL) dalam materi Analytical Exposition Text. KWL itu sendiri ditemukan oleh Blachowicz dan Ogle (1986). Berikut prosedur yang dapat diuraikan dalam teknik KWL, ada tiga langkah, yaitu kegiatan pertama, apa yang siswa ketahui (Know) merupakan bagian saran/ide sebelum kegiatan menulis dilaksanakan, jadi masih merupakan ide dari sebuah topik tulisan. Pada fase pertama ini siswa dapat menuliskan semua hal yang mereka ketahui tentang topik yang diberikan oleh pendidik. Kegiatan kedua, pendidik menuntut siswa menyusun tujuan khusus menulis, dalam artian apa yang siswa ingin pelajari dari sebuah tulisan tersebut (Want), dan secara otomatis siswa akan menulis dari teks model tersebut. Dan kegiatan terakhir, setelah membaca sebuah tulisan, apa yang siswa pelajari dari tulisan tersebut (Learn), kemudian siswa dapat menulis sesuai dengan ide atau isu yang mereka anggap menarik. Dalam situasi tersebut, siswa tidak akan mengalami kebingungan tentang apa itu KWL dalam praktik membaca, memahami dan menulis teks.

Baca juga:  Sedini Mungkin Pendidkan Moral Diterapkan Pada Anak

Pada evaluasi akhir dari tujuan pembelajaran melalui Nearpod dan KWL, dapat dipastikan kemampuan menulis siswa akan meningkat signifikan.

 

Oleh : Atik Astrini, S.Pd., M.IKom

Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 6 Surakarta

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya