26.6 C
Semarang
Kamis, 14 Agustus 2025

Strategi Membangun Keterlibatan Kerja pada Generasi Milenial dengan Nilai Kerja Islami

JATENGPOS.CO.ID, – Maraknya generasi milenial di dunia kerja yang belakangan  ini sedang menjadi trending topik, menimbulkan banyak stigma di masyakat. Pakar mengatakan bahwa generasi milenial adalah generasi yang lahir kira-kira pada tahun 1980 sampai dengan 2000, bahkan kita bisa lihat sekarang mereka adalah generasi yang berumur 20 – 40 tahun. Generasi milenial yang banyak dikenal sebagai generasi serba instan dan orientasi kerja pada profit semata.

Pada kenyataannya, dunia kerja memang tidak luput dari profit yang didapatkan. Akan tetapi jika milenial dibiarkan akan orientasi kerjanya hanya pada profit hanya dapat memicu keluar dari pekerjaan apabila profit yang didapatkan tidak sesuai. Selain itu, ketika generasi milenial dihadapkan dengan ketidak sesuaian akan ekspektasi yang dimiliki dengan realita yang ada, maka timbul kurangnya keterlibatan kerja pada pekerja milenial.

Seperti yang kita ketahui bahwa keterlibatan kerja merupakan sesuatu yang dirasakan karyawan dalam mendedikasikan perannya dan menangkap bagaimana individu mengabdikan diri untuk memberikan kinerja yang baik terhadap pekerjaan mereka. Karyawan dikatakan  mempunyai keterlibatan kerja apabila mampu mengidentifikasi diri secara psikologis dengan pekerjaannya dan menganggap kinerja penting untuk dirinya, selain untuk organisasi. Keterlibatan kerja akan tercipta dengan adanya nilai kerja yang diciptakan oleh seorang pimpinan.

Baca juga:  Model Pembelajaran Discovery Tingkatkan Iman Kepada Allah.

Nilai kerja islami akhir – akhir ini menjadi salah satu alternative perusahaan dan dunia kerja. Krisis moral dikalangan milenial yang mempunyai orientasi kerja pada profit tentu akan mempengaruhi manajemen dalam pengambilan keputusan. Nilai kerja islami adalah aspek kehidupan sebagai sistem terintegrasi yang dengan jelas menekankan pentingnya nilai -nilai dan

praktik-praktiknya untuk mencari berkah dan rahmat. Karena dalam sebuah ilmu manajemen harus mampu mengatur organisasi baik secara horizontal maupun vertikal. Orientasi vertikal ini

yang dapat diwujudkan di perusahaan dengan adanya nilai kerja islami dari pekerja milenial.

Nilai ini yang nantinya mampu meyakinkan nilai kerja, memperkuat tanggung jawab bisnis sosial dan memiliki orientasi kerja sebagai kebajikan dalam kehidupan manusia. Hal ini bisa diikhtiarkan dengan cara mengaplikasikan kajian spiritual, sholat berjamaah, majlis dhuha untuk semua pekerja di perusahaan. Nilai kerja islami mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan keterlibatan kerja. Karena ketika karyawan milenial mempunyai nilai kerja yang berorientasi pada aspek nilai – nilai spiritual, meraka dapat menjadi karyawan kerja keras,

Baca juga:  Penggunaan Model PBL Pada materi Fungsi Komposisi

komitmen, dedikasi, kreativitas kerja, penghindaran akumulasi kekayaan, kerja sama, dan daya

saing di tempat kerja. Dalam nilai islam mengajarkan untuk bekerja sekuat pada kemampuannya. Sehingga, dengan adanya hadist tersebut karyawan akan lebih memaknai arti kerja dengan ikhlas. Dengan adanya ketaatan pada nilai yang berlandasan Al-Qur’an akan menciptakan nilai kerja islami yang baik di lingkungan kerja milenial.

Dengan ini akan menjadikan keterlibatan kerja karyawan milenial yang tinggi, karena nilai kerja yang berorientasi pada nilai kerja spiritual akan mengetahui mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya tidak dilakukan di lingkungan kerja. Sehingga nilai kerja islami menjadi tawaran untuk para leader dalam mengakibatkan keterlibatan kerja generasi milenial.(*)


TERKINI

Tampil Ciamik Pramusim

Ada Pemeriksaan Mamografi Gratis di Kendal

Pemkab Kendal Adakan Job Fair 2025

Rekomendasi

Lainnya