IPA merupakan salah satu muatan pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Salah satu tujuan dari pembelajaran IPA di SD agar siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu, pengetahuan dan keterampilan tentang alam sekitar. Selain itu juga, siswa dapat belajar menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitar. Keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar tergantung pada penyajian materi pelajaran, media pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Model pembelajaran IPA untuk anak usia SD sebaiknya disesuaikan dengan situasi kehidupan nyata, lebih menekankan pada pemberian penglaman langsung sesuai kenyataan di lingkungan melalui kegitan-kegitan inkuiri untuk mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Muatan pelajaran IPA kelas III terdapat materi yang mempelajari fenomena alam yaitu cuaca. Banyak peserta didik di SD Negeri 03 Mengori yang merasa kesulitan memahami materi cuaca karena minimnya inovasi guru dalam menerapkan metode pembelajaran. Peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru di dalam kelas dan melihat teks bacaan yang terdapat dalam buku. Peserta didik hanya mempelajari teori, namun guru tidak membuktikan bahwa teori yang disampaikan itu memang benar.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan metode outdor Study. Pendidikan luar kelas atau Outdoor Study merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran agar para siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas karena sistem pembelajaran yang baik tidak hanya membutuhkan pembelajaran kontekstual saja, tetapi juga membutuhkan lingkungan belajar yang memiliki suasana kondisi menarik dan menyenangkan bagi siswa. Outdoor learning dikenal juga dengan berbagai istilah lain seperti Outdoor activities, Outdoor Study, pembelajaran luar kelas atau pembelajaran lapangan.
Pembelajaran di luar kelas (outdoor study) merupakan upaya untuk mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas yang dapat membawa mereka mengamati lingkungan sekitar, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan siswa. Sejalan dengan pemikiran Smith dalam Sumarmi yang menyatakan bahwa “studi lapangan mempunyai kekuatan untuk mengaplikasikan ide secara umum yang ada di kelas ke dalam dunia nyata” (Danarti, 2014, hal. 103).
Outdoor study adalah metode di mana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Outdoor study dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Peran guru di sini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan (Husamah, 2012, hal. 23).
Manfaat dari outdoor study antara lain, (1) pikiran lebih jernih, (2) pembelajaran akan terasa menyenangkan, (3) pembelajaran lebih variatif, (4) belajar lebih rekreatif, (5) belajar lebih rill, (6) anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas, (7) tertanam image bahwa dunia sebagai kelas, (8) wahana belajar akan lebih luas dan (9) kerja otak lebih rileks (Husamah, 2013, hal. 25).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran materi cuaca akan lebih menyenangkan dan dapat mudah dipahami oleh anak Sekolah Dasar dengan metode pembelajaran Outdoor Study. Hal ini dikarenakan anak dapat mengobservasi sendiri cuaca berdasarkan apa yang mereka lihat di alam terbuka. Dengan demikian anak mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Oleh: Cintya Yani Andalusia, S.Pd.
SD Negeri 03 Mengori Kec. Pemalang Kab. Pemalang