Pembulatan artinya mengurangi atau menambah bilangan namun nilainya hampir sama. Nilai yang diperoleh menjadi kurang akurat tetapi akan lebih mudah digunakan. Pembulatan sering kali digunakan untuk mempermudah saat menghitung atau menuliskan data. Sebagai contoh saat kita menghitung nilai rata-rata siswa dikelas kita mengajar. Kita akan mendapati berbagai nilai dari peserta didik kita, ada yang mendapat nilai 8,2, ada yang mendapat nilai 7,9,ada yang mendapat nilai 8,5, ada yang mendapat nilai 6,8, ada yang mendapat nilai 9,4 dan sebagainya. Karena jumlah siswa yang banyak tentu kita akan kesulitan jika harus menuliskan semua secara terperinci. Dalam kasus seperti ini pembulatan bilangan akan membantu kita dalam memperoleh kesimpulan nilai siswa. Siswa yang memperoleh nilai 8,2 dibulatkan menjadi 8, siswa yang memperoleh nilai 7,9 dibulatkan menjadi 8, siswa yang memperoleh nilai 8,5 dibulatkan menjadi 9, siswa yang memperoleh nilai 6,8 dibulatkan menjadi 7, dan siswa yang memperoleh nilai 9,4 dibulatkan menjadi 9. Dari data nilai yang diperoleh, kita dapat menyimpulkan perolehan nilai siswa.
Meteri pembulatan sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dipahami. Namun kadang ada beberapa anak yang perlu perhatian khusus untuk dapat lebih memahami cara membulatkan dengan benar. Pada prinsipnya pembulatan berpatokan pada angka 5. Jika angka dibawah 5 (0,1,2,3,4) maka akan berubah menjadi 0 dan angka yang di depan akan tetap sama, sedangkan angka diatas 5 (5,6,7,8,9) akan ditambahkan 1 angka pada angka depannya. Sebagai contoh 7,6. Karena angka yang dibelakang adalah angka 6 dan angka 6 adalah angka diatas 5, maka angka depannya ditambah 1, yaitu 7 + 1 = 8. Contoh lain misalkan 7,3. Karena angka dibelakang adalah angka 3 dan angka 3 adalah angka dibawah 5, maka angka didepannya tetap, yaitu 7.
Dalam mengajarkan sebuah materi kita dituntut untuk kreatif dan bagaimana caranya agar melibatkan siswa supaya lebih aktif di dalam kelas. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan “PTM” yaitu Peer Teaching Methode. Peer Teaching Methode menurut Arikunto (1986:62) menjelaskan bahwa metode peer teaching atau teman sebaya adalah seorang teman atau beberapa siswa yang telah menguasai materi dan dipilih guru untuk membantu membimbing teman satu kelas untuk melaksanakan program perbaikan. Dengan metode ini diharapkan mampu membantu siswa yang belum bisa menguasai materi pelajaran dari guru. Daftar pustaka Arikunto, S.(1986). Pengelolaan Siswa dan Kelas Sebuah Pendekatan Evaluatif.Jakarta: CV.Rajawali.
Kelebihan dari metode PTM ini adalah dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran, dapat meningkatkan interaksi sosial peserta didik dalam pembelajaran,serta dapat mendorong peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. Setelah diterapkan dalam pembelajaran, ternyata respon dari peserta didik sangat bagus. Mereka merasa lebih leluasa dengan adanya tutor sebaya. Mereka tidak segan-segan untuk bertanya banyak hal tentang materi pembulatan. Siswa yang dipilih sebagai tutor sebayapun sangat antusias dengan memberikan banyak contoh soal sampai teman yang diajarinya berhasil menyelesaikan soal-soal tentang pembulatan. Mereka dengan sabar memberikan penjelasan kepada teman dan teman yang tadinya belum bisa sangat senang karena sangat terbantu dengan adanya tutor sebaya ini.
Beberapa ahli setuju bahwa satu materi pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada teman lainnya. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Tutor sebaya ini memudahkan belajar, siswa dapat berpatisipasi aktif dan dapat berlatih memecahkan masalah bersama-sama, sehingga pemerataan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang diberikan dapat tercapai.
Oleh : DWI RETNO WULANDARI, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 04 Belik Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang