JATENGPOS.CO.ID, – Pembelajaran Bahasa Inggris bermuara pada mengembangkan kemampuan empat ketrampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Penemuan baru di bidang informasi dan teknologi tak dapat dipungkiri tentu mempengaruhi attitude siswa dalam kegiatan pembelajaran apalagi dengan maraknya media social di internet yang menawarkan fitur-fitur untuk bisa mengunggah foto-foto yang mereka miliki. Sering dalam kegiatan pembelajaran didapati siswa asyik bergelut dengan gadget yang mereka miliki, baik itu untuk browsing, mengirim pesan, bahkan berfoto di saat pembelajaran berlangsung.
Penggunaan teknologi informasi tentulah perlu untuk diintegrasikan dalam pembelajaran di kelas. Munculnya media social yang beragam di situs internet menawarkan kemudahan untuk mengunggah foto-foto (narsis) yang dimiliki membuat siswa berlomba-lomba untuk memamerkan aksi foto mereka yang paling menarik untuk bisa dinikmati oleh sesama pengguna media social. Karenanya saya mencoba mengintegrasikan aksi unggah foto (narsis) dalam kegiatan pembelajaran speaking berbasis projek IT di dalam kelas.Terlebihlagidenganjadwalpembelajaran system Block dimanasiswabelajartatapmuka yang seharusnya 3 jam/minggumenjadi 6 jam/minggudalamkelas yang samadanakanbertemulagidalam 2 minggu yang akandatang.
Teks Recount merupakan sebuah teks yang bertujuan untuk menceritakan kembali peristiwa yang telah terjadi pada waktu lampau sekaligus untuk menghibur pendengar, pembaca, maupun pemerhati. Teks ini memiliki struktur teks yang berupa orientation, series of events, dan reorientation. Orientation menjelaskan pelaku, kapan dan dimana kejadian yang dialami tersebut berlangsung. Series of events merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa yang dialami oleh pelaku, sedangkan reorientation adalah komentar si pelaku terhadap peristiwa atau kejadian yang terjadi padanya bisa berupa perasaan lega, bersyukur, maupun senang, sedih, tak terlupakan.
Photostory, salah satu software yang bisa dengan mudah kita dapati di internet dan dengan mudah kita unduh secara gratis di www.photostory.comkarena merupakan software bawaan dari Microsoft. Photostory ini menggabungkan foto atau gambar dengan tulisan atau suara yang bisa diedit sehingga menghasilkan microfilm yang bisa digunakan untuk pembelajaran speaking di dalam kelas.
Berbagaimacam model pembelajaranbahasaInggris yang diterapkan di sekolahtidakterlepasdarikeempatketrampilanberbahasa, yaitu listening, speaking, reading, writing yang keempatketrampilanberbahasatersebutseringdiintegrasikandalam proses pembelajaran.
Kenyataan di lapanganmenunjukkanbahwa para pesertadidik SMK Negeri 11 Semarang masihmengalamikesulitandalamberkomunikasilisandenganmenggunakanbahasaInggris. Sedangkantuntutankurikulum 2013menyebutkanadanyapesanpembelajaranberbasistekstertentu yang salahsatu di antaranyaadalahteks Recount yang di dalamnyaharusmelakukan monolog secaralisanpengalaman yang terjadipadawaktulampauketikamengunjungisesuatutempat. NamunkarenakemampuanberbicaradalambahasaInggrispesertadidikmasihsangatrendahmakadiperlukansebuahaplikasiphotostory yang dapatmembantupesertadidikdalammeningkatkankemampuanberbicara.
Proses Pembelajaran Speaking pada materi teks Recount dengan pemanfaatan aplikasi photostory dilaksanakan denganmenggunakan metode Communicative Language Teaching dengan diawali memperkenalkan kalimat tanya sederhana yang mengarahkan siswa ke teks berbentuk Recount., misalnya “Do you have a memory? Do you like keeping your photos?Is it good or bad memory? What is it? What sentences do you use, simple present or simple past?” Selanjutnya guru menayangkan dan mendemonstrasikan penggunaan aplikasi photostory untuk menggabungkan foto-foto disertai rekaman suara dalam bentuk teks Recount yang selanjutnya peserta didik berlatih membuat teks Recount dengan menggunakan aplikasi photostory tersebut. Peserta didik selanjutnya membuat projek photostory kunjungan ke industri sebagai tugas dalam waktu satu minggu.Pembelajaran speaking materi teks Recount dengan pemanfaatan aplikasi photostory dapat menarik perhatian peserta didik sehingga akan kreatif, aktif dan tumbuh rasa percaya diri, keberanian serta kedisiplinan.
Djuwarijah,S.Pd (Guru Bahasa Inggris SMKN 11 Semarang)