Bahaya Gadget Bagi Anak SD

Suwarsih,S.Pd.SD Guru SD Negeri 4 Wonosobo
Suwarsih,S.Pd.SD Guru SD Negeri 4 Wonosobo

JATENGPOS.CO.ID, Gadget adalah alat yang sudah  tidak asing lagi bagi kita, baik itu orang dewasa, remaja  maupun anak – anak. Gadget sudah menjadi sebuah kebutuhan dasar akan informasi dan komunikasi. Namun seiring  perkembangan zaman fungsi informasi dan komunikasi gadget berkurang, beralih menjadi fungsi hiburan.

Anak pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebenarnya belum perlu menggunakan gadget mengingat anak- anak SD belum mampu memilih dan memilah informasi yang positif dan negatif. Orang tua sebaiknya belum memberikan gadget kepada anaknya ketika masih sekolah di jenjang sekolah SD, mengingat dampak negatif yang sangat besar bagi perkembangan mental dan psikis anak. Seorang anak yang sudah terbiasa memakai gadget pada usia Sekolah Dasar cenderung menjadi pribadi yang kurang suka bergaul. Ia lebih suka dengan dunia gadgetnya. Sebuah penelitian yang ditulis oleh seorang peneliti mengatakan bahwa gadget yang diberikan pada anak lebih banyak hal negatif dari pada hal positifnya. Jika kita membandingkan anak –anak zaman dulu (yaitu jaman belum ada gadget) dengan zaman sekarang (gadget menjadi hal yang lumrah) maka bisa dibandingkan bahwa anak – anak dahulu lebih sehat secara mental dan fisik dibanding sekarang.

Baca juga:  E-comic Global Warming Tingkatkan Literasi Sains

Lebih sehat secara mental dan fisik dibanding anak zaman sekarang itulah yang menjadi acuan kita sebagai guru dan orang tua, bahwa gadget membuat anak lebih pasif secara fisik. Bayangkan saja  berjam-jam seorang anak bisa betah memegang gadget hanya sekedar bermain game atau pun mengurusi media sosialnya. Belum lagi aktifitas jari yang selalu bermain tuts gadget membuat syaraf-syaraf tangan kelelahan. Hal ini bisa menyebabkan kebal rasa pada jari atau tangan. Tentu saja hal ini sangat tidak baik untuk kesehatan kita. Jika hal ini terjadi tiap hari, maka aktifitas fisik yang rendah akan menurunkan derajat kesehatan seseorang. Jika hal ini terjadi pada banyak anak maka bukan tidak mungkin generasi Indonesia di masa datang adalah generasi Indonesia yang memiliki derajat kesehatan yang rendah.

Baca juga:  Diskoler Tingkatkan Presjar IPA Manamsuti Kalas 5

Belum lagi dampak negatif gadget secara mental. Seorang anak yang sudah kecanduan gadget tidak peduli lagi  pada lingkungan sekitarnya. Ia tumbuh menjadi anak yang individualistik dan cuek, juga menjadi pribadi yang tidak peka lingkungan. Karena dalam benak dan pikirannya hal-hal yang ada dilingkungannya tidak penting. Juga lebih mencintai dunia maya dari pada bersosialisasi secara fisik dan mental dengan orang lain. Hal lain adalah anak-anak yang belum cukup matang secara umur menggunakan gadget lebih cenderung pemarah dan mudah tersinggung. Ia hanya sibuk membaca status di facebook, instragram, twiter atau yang lainnya. Padahal komentar-komentar yang dibaca oleh anak-anak kita bisa mempengaruhi perkembangan mental spiritual. Banyak sekali komentar netizen yang sangat arogan, dengan kata kata yang pedas, kasar bahkan sangat menyinggung persasaan orang lain. Menurut penulis, ini adalah kekerasan visual anak. Jika hal ini selalu berlanjut terus menerus maka bukan tidak mungkin  anak – anak akan tumbuh menjadi pribadi yang ketus kata-katanya, juga pedas dan menyakitkan.

iklan
Baca juga:  Metakognitif dalam Belajar Fisika

Sudah selayaknya kita sebagai guru maupun orang tua menjadi pendamping bagi tumbuh kembangnya anak kita. Jangan sampai tumbuh kembangnya teracuni oleh gadget. Gadget memiliki fungsi yang baik ditangan orang yang tepat. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban gadget. Dampingi penggunaannya, awasi pemakaiannya berikan informasi yang benar bagaimana menggunakan  gadget yang baik, agar anak – anak kita pun menjadi pemakai gadget yang cerdas serta berikan gadget pada usia yang tepat, yaitu usia dimana anak –anak sudah matang dalam berpikir dan memilih serta memilah gadget.

Suwarsih,S.Pd.SD

Guru SD Negeri 4 Wonosobo

iklan