JATENGPOS.CO.ID, – Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya, tidak hanya ditentukan oleh dimilikinya sumber daya alam yang melimpah ruah, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa “Bangsayang besar dapat dilihat dari kualitas/ karakter bangsa (manusia) itu sendiri”. Di lihat dari segi manajemen suatu organisasi, maka unsur manusia merupakan unsur yang paling utama dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya seperti uang (money), metode kerja (method), mesin (mechine), perlengkapan (material) dan pasar ( market). Dikatakan demikian karena adanya daya guna,manfaat, dan peran unsur-unsur tersebut, hanya dimungkinkan apabila unsur “manusia” mempunyai, memiliki daya/kekuatan untuk memperdayakan berbagai unsur di maksud sehingga masing-masing unsur dapat memberi hasil, manfaat, dayaguna dan peran dalam manejemen tersebut.
Membangun karakter (Character Building) yng terdiri dari 2 kata yaitu :Mermbangun (to build) dan Karakter (Character). Adapun arti “Membangun” bersifat memperbaiki,membina, mendirikan,mengadakan sesuatu.Sedangkan “Karakter” adalah tabiat, watak,sifat-sifat kejiwaan, ahklak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Jadi “membangun karakter” (Charakter Builkding) adalah sesuatu proses usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat,watak, sifat kejiwaan,ahklak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Membangun karakter akan menggambarkan hal-hal pokok sebagai berikut (1) Merupakan sesuatu proses yang terus menerus dilakukan untuk membentuk tabiat watak dan sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebersamaan.(2)Menyempurnakan karakter yang ada untuk mewujudkan karakter yang diharapkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.(3) Membina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai-nilai falsafah negara yakni Pancasila.
Membangun karakter peserta didik pada hakekatnya agar semua peserta didik yang ada di sekolah memiliki karakter adanya saling menghormati dan saling menghargai diantara sesama, adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong, adanya moral,ahklak yang dilandasi nuilai-nilai agama, adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati dan saling menguntungkan, adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama,nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya, sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.
Sifat karakter peserta didik pada dasarnya dapat dikenali pada dua sifat, yaitu (1) Karakter yang bersifat positif,yaitu suatu tabiat watak yang menunjukkan nilai-nilai positif dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.(2) Karakter yang bersifat negatif,yaitu tabiat,watak yang menunjukkan nilai-nilai negatif terhadapkehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai positif yakni kejuangan, semangat, kebersamaan dan gotong royong,kepedulian atau solider, sopan santun, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan tanggungjawab tampaknya cenderung luntur dalam kehidupan berbangsa di NKRI. Hal ini dapat dilihatsecara jelas misalnya dengan adanya kasus tawuran dari berbagai daerah. Berawal dari sebuah nyanyian yang berisi sindiran memicu terjadinya dendam dan saling menghujat dan berujung perkelahian massal sampai terjadi korban.
Maka dari itu perlu membangun karakter dalam diri peserta didik untuk tidak cepat mudah terhasut dan mudah terpengaruh. Peran serta orang tua, guru sebagai pendidik dan masyarakat lingkungan sekitar sangat dibutuhkan kerjasamanya.
Pendidikan karakter peserta didik akan terbentuk berawal dari lingkungan keluarga yaitu dengan dasar agama yang kuat dan pendidikan akan tanggungjawab tugas di rumah dari orang tua. Kemudian akan berkembang dilingkungan sekolah dengan bersosialisasi dengan sesama teman, saling bekerjasama dalam mengerjakan tugas, bertanggungjawab akan tugasnya sebagai peserta didik.. Karakter tersebut akan berkembang dalam diri peserta didik dalam bermasyarakat kelak sebagai individu yang siap menghadapi kerasnya kehidupan.