Barang Bekas Tingkatkan Kemampuan Bahasa

Tri Waluyani, S.Pd.AUD TK ABA 1 Purworejo

Pendidikan Taman Kanak – Kanak ( TK ) merupakan salah satu lembaga pendidikan, dimana anak TK ikut serta dalam pengembangan kecerdasan, ketarmpilan, penguasaan ilmu dan tehnologi. Selain itu TK juga harus mampu mencetak siswa yang mampu menjawab berbagai tantangan yang ada pada masa kini, terutama menjawab tantangan pada kebutuhan tumbuh kembang anak didiknya. Dalam Undang – undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa  Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam pendidikan lebih lanjut ( UU No 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 ). Rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan dengan cara bermain sambil belajar, misalnya menyiapkan anak –anak untuk bisa membaca , hal ini dapat dilakukan dengan mengenalkan huruf – huruf melalui permainan. Karena sebagian besar anak didik TK ABA I Baledono Purworejo kelompok B pada semester 1 ini belum dapat menyebutkan nama huruf sesuai dengan bentuknya maka kami memanfaatkan barang bekas untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak terutama tentang pengenalan huruf.

Baca juga:  Daur Ulang Limbah Ciptakan Wirausaha Siswa

            Secara konseptual perkembangan dapat diartikan sebagai usaha sadar yang digali secara terus menerus pada seseorang dengan berbagai cara melalui kegiatan untuk mengembangkan kemampuan anak, salah satunya adalah perkembangan bahasa.

Aspek perkembangan bahasa merupakan salah satu lingkup perkembangan anak yang sangat penting dalam masa perkembangnanya. Perkembangan ini harus ditingkatkan melalui stimulasi yang dikembangkan secara optimal pada diri anak itu sendiri.

Bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia ( Hasan Alwi, 2002 : 8 ) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbirter, yang digunakan oleh semua orang , anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.


Baca juga:  Pembelajaran Berbasis Proyek Minimalkan Sampah Sekolah

Pada anak usia TK ini merupakan periode terpenting untuk merangsang pertumbuhan otak anak dalam hal perkembangan bahasa ini, dengan menggunakan media pembelajaran edukatif, media pembelajaran edukatif sebagai sumber belajar mengandung makna bahwa media pembelajaran tersebut dirancang, dibuat dan dimanfaatkan untuk memberikan kemudahan kepada anak dalam kegiatan bermain sambil belajar.

Media pembelajaran edukatif merupakan sarana yang penting untuk memicu perkembangan syaraf otaknya. Meskipun demikian media pembelajaran edukatif tidak selalu identik dengan alat permainan canggih dan mahal. Media pembelajaran edukatifpun dapat diciptakan menggunakan limbah yang biasanya terbuang atau bahan yang mudah didapat. Bahan limbah yang dimaksud diatas adalah barang – barang yang sudah tidak dipakai seperti misalnya tutup botol air mineral. Tutup air botol mineral ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam perkembangan bahasa terutama mengenal macam – macam bunyi huruf menurut bentuknya. Caranya adalah masing – masing tutup botol kita tempel dengan bermacam – macam bentuk huruf yang masih sederhana, yang sudah dikenal anak, tutup botol ini diletakkan secara acak lalu anak diberi tugas mengambil satu persatu tutup botol dengan menyebutkan nama huruf yang ada pada tutup botol.

Baca juga:  Revolusi Mental Berbasis TK Zaman Now

Dengan dilakukan secara berulang – ulang penggunaan media belajar menggunakan barang bekas atau tutup botol mineral ini dapat meningkatkan kemampuaan bahasa anak terutama dalam mengenal bunyi nama huruf menurut bentuknya, yang penting dalam pelaksanaannya kegiatan ini dilakukan dengan belajar sambil bermain, jadi anak – anak akan merasa senang dan tidak bosan.

 

Tri Waluyani, S.Pd.AUD

TK ABA 1 Purworejo